Al-Qaidah: Sambut Bush dengan Bom, Bukan dengan Bunga

Pernyataan itu disampaikan oleh Adam Gadahn, warga AS yang menjadi anggota al-Qaidah dalam pernyataannya yang disebarluaskan melalui internet.

Adam Gadahn, seorang mualaf yang oleh pemerintah AS dituding sebagai pengkhianat, dalam rekaman videonya menyerukan agar para pejuang menyambut kedatangan Presiden AS George W. Bush ke Timur Tengah dengan "bom" bukan bunga.

"Sambut dia (Bush) bukan dengan bunga dan tepuk tangan, tapi sambut dengan jebakan dan bom, " ujar Gadahn dalam rekaman video yang dipublikasi di situs internet, Minggu (6/12).

"Saya sampaikan seruan mendesak ini pada saudara-saudaraku, para mujahidin terutama di Palestina dan semenanjug Arabia, agar bersiap-siap menyambut pelaku Perang Salib, Bush si pembantai… Dengan bom-bom, " sambung Gadahn.

Gadahn yang juga dikenal dengan nama Azzam al-Amriki atau Azzam si orang Amerika mengatakan, jihad untuk melawan AS akan terus dilakukan sampai Negara Paman Sam itu membebaskan semua tahanan Muslim dari penjara-penjara AS.

Kemudian, setelah menyampaikan pesannya, Gadahn mengambil paspornya yang ia simpan dalam saku atas bajunya, memperlihatkan halaman paspor itu, lalu merobek-robeknya sebagai bentuk protes atas perlakuan AS terhadap para tahanan Muslim.

Presiden AS George W. Bush rencananya akan berkunjung ke Israel pada hari Rabu lusa, untuk membicarakan upaya perdamaian Israel-Palestina. Kunjungannya akan menjadi kunjungan pertama Presiden AS ke Israel dalam kurun waktu sembilan tahun belakangan ini.

Rekaman video Gadahn yang diberi judul "An Invitation to Reflection and Repentance" merupakan rekaman video pertama al-Qaidah di 2008.
Dalam rekaman tersebut Gadahn lebih banyak menggunakan bahasa Inggris, kecuali seruannya untuk menyambut Bush dengan bom, ia sampaikan dalam bahasa Arab.

Gadahn mengakhiri pernyataannya dengan mendoakan kemenangkan bagi umat Islam dalam melawan Zionis Israel, AS dan sekutu-sekutunya.

Sekilas tentang Gadahn

Gadahn, dikenal sebagai juru propaganda al-Qaidah, lahir pada tahun 1978 di California, AS. Ia adalah anak lelaki dari seorang musisi rock era tahun 1960-an yang kemudian memeluk Kristen dan menjadi peternak domba.

Gadahn masuk Islam setelah ia berkunjung ke sebuah Islamic Center di Orange County, California. Setelah itu, pada tahun 1998, ia pergi ke Karachi, Pakistan dan tidak lagi berhubungan dengan keluarganya di AS.

Wajah Gadahn muncul dalam beberapa rekaman video al-Qaidah sejak tahun 2004. Ia termasuk yang memuji serangan 11 September ke New York dan Washington serta mengancam akan melakukan aksi-aksi lainnya.

Pada Oktober 2006, AS menetapkan tuduhan pengkhianat terhadap Gadahn dan merupakan tuduhan pertama yang ditetapkan AS sejak era Perang Dunia II. Dengan tuduhan tersebut, Gadahn diancam minimum lima tahun hukuman penjara dan maksimum hukuman mati. Pemerintah AS menawarkan hadiah sebesar satu juta dollar bagi siapa saja yang berhasil menangkap Gadahn. (ln/alrby)