Al-Qaidah pada hari Kamis ini (13/9) memposting video online dari dua pembajak pesawat insiden 11 September 2001, yang kata mereka adalah bagian dari perang untuk mengusir pasukan AS keluar dari Semenanjung Arab.
Salim al-Hazmi dan Khalid al-Mihdar, dua dari 19 orang yang dituduh membajak empat pesawat, muncul dalam video dengan membaca surat wasiat mereka, dalam video yang diproduksi oleh sayap media Al-Qaidah As-Sahab dan disediakan oleh lembaga pemantau AS SITE. Mihdar, mengenakan jaket militer dan sorban putih, dengan senapan mesin di sebelah kirinya, mengatakan ia sedang membaca surat wasiatnya pada tanggal 21 Safar 1422, dalam kalender Islam, bertepatan dengan 26 April 2001.
Mihdar diyakini telah mendarat di Amerika Serikat pada bulan Januari tahun 2000.
“Para pemimpin Arab … telah terlalu jauh dalam mengkhianati bangsa mereka dan telah mengizinkan Amerika Kristen masuk ke dua tanah suci Mekkah dan Madinah,” katanya dalam video itu.
Operasi ini bagian dari jihad (perang suci) kampanye melawan Amerika Serikat dan pendukungnya,” kata Hazmi dalam pesan terpisah.
“Tindakan ini adalah untuk memulihkan martabat umat Islam dan untuk mendorong Anda (Amerika) keluar dari Semenanjung Arab,” kata Hazmi, yang tampil dengan jenggot mengenakan pakaian coklat dan sorban hitam.
“Masjid Al-Aqsha (di Yerusalem) sedang dinodai … dan Semenanjung Arab penuh dengan pasukan AS dan pasukan Inggris yang melawan Allah,”ujarnya dalam referensi yang jelas terhadap pasukan asing yang ada di Arab Saudi.
Dua orang yang diduga pelaku serangan 911 ini muncul dalam sebuah video berjudul “The Emerging Sun of Victory Over the Victorious Ummah and the Vanquished Crusades,” yang terdiri terutama adanya pesan audio oleh pemimpin Al-Qaidah Ayman al-Zawahiri yang mengecam negara-negara Muslim karena tidak mampu mengalahkan Israel.
“Pemerintahan negara muslim tidak bisa membebaskan Palestina. Bahkan, mereka membantu dalam menjaga pendudukan Israel di Palestina,” katanya, mengutuk pemerintahan Arab baru yang dijalankan oleh kelompok Islamis yang menyatakan bahwa mereka akan tetap sepakat dengan perjanjian damai dengan Israel.(fq/afp)