Polisi Turki telah menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam serangan di depan gedung konsulat AS di Istanbul. Dua orang yang tertangkap adalah warga negara Turki dan saat ini polisi masih melakukan pencarian satu orang lagi yang melarikan dengan mobil saat melakukan serangan kemarin.
Televisi Turki melaporkan, polisi berhasil menangkap dua laki-laki tersebut satu jam setelah peristiwa terjadi. Seperti diberitakan, hari Rabu kemarin, empat sekelompok orang bersenjata menembaki gedung konsulat AS di Istanbul. Dalam insiden itu, tiga polisi polisi Turki dan tiga orang pelaku serangan tewas.
Televisi CNN Turki mengutip pernyataan sumber-sumber kepolisian yang menuding kelompok al-Qaidah di balik serangan itu. Pihak AS yang menyebut serangan itu sebagai serangan teroris, tidak mau membantah atau mengiyakan tudingan tersebut.
"Saya tidak bisa membantah atau mengiyakan. Menurut pandangan kami, terlalu dini untuk mengatakan hal itu dalam proses investigasi, " kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Sean McCormack.
Ia mengatakan, Washington bekerjasama dengan pemerintah Turki akan memberikan pernyataan siapa yang bertanggungjawab atas serangan ini dan akan mengungkap siapa orang-orang yang terlibat baik dalam perencanaan maupun eksekusi insiden ini.
Sementara pemberitaan di media massa Turki melaporkan bahwa tiga dari kelompok penyerang adalah warga negara Turki dan pernah ke Afghanistan.
Mantan Duta Besar Turki untuk AS Osman Faruk Logoglu mengatakan, agak sulit untuk mengatakan siapa yang bertanggung jawab atas insiden ini. Yang jelas, kata Faruk, insiden kemarin adalah tindakan terorisme dan dengan sejumlah alasan terbuka munculnya pemikiran bahwa serangan ini merupakan peringatan bagi AS dan kebijakan-kebijakannya di kawasan tersebut. (ln/aljaz)