Al-Qaidah? Bosan Ah

Sepertinya isyu AL-Qaidah sudah mulai surut “pesona”-nya. Setelah hampir delapan tahun mendominasi berita teroris—karena dimana ada “teroris”, maka disitu ada “Al Qaidah,” atau tepatnya setelah peristiwa 9/11, masyarakat internasional, khususnya rakyat Arab tampaknya mulai mempertanyakan siapa sebenarnya Al-Qaidah ini.

Marc Lynch pada catatan foreignpolicy.com-nya menyatakan berkurangnya minat yang ditunjukkan oleh media Arab sekarang ini.

Soalnya selama ini memang semua hal tentang Al-Qaidah ini belumlah terlalu jelas. Termasuk keberadaan siapa sosok Usamah bin Laden. Suatu kali dia diberitakan dimana, kemudian dimana. Begitu juga dengan jaringan A-Qaidah itu sendiri.

Saat ini, Al-Qaidah digolongkan sebagai organisasi teroris internasional oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, PBB, Britania Raya, Kanada, Australia, dan beberapa negara lain.

Usamah bin Laden sendiri—menurut Wikipedia—adalah anak ke-17 dari 52 bersaudara. Ayanya yang bernama Muhammad bin Ladin, adalah seorang petani miskin dari Yaman yang kemudian bermigrasi ke Arab Saudi setelah Perang Dunia II). Di tempat yang baru ini Muhammad bin Ladin memulai dengan usahanya yang baru bergerak dalam bidang bisnis pembangunan. Pada akhirnya ia memenangkan banyak kontrak bagi pembangunan masjid-masjid dan istana-istana yang sangat bernilai dari pemerintah Arab Saudi. Oleh karena itu ia telah mengembangkan tali persahabatan yang sangat akrab dengan keluarga Kerajaan Saudi.

Muhammad bin Ladin kemudian telah menjadi salah seorang yang paling kaya di Arab Saudi, yang diperkirakan memiliki keuntungan miliaran dolar Amerika Serikat. Dari keuntungannya ini diperkirakan Muhammad bin Ladin memiliki saham sebesar hampir 300 miliar dolar Amerika. (sa/albab/wikipedia)