Jaringan Al-Qaidah Irak menantang Presiden Amerika George W. Bush untuk tetap mempertahankan ratusan ribu pasukannya berada di Irak dan tidak buru-buru kabur. Al-Qaidah juga mengancam akan meledakan Gedung Putih yang disebutnya sebagai “Gedung Paling Najis”.
Hal tersebut disampaikan pemimpin Al-Qaidah Irak, Sheikh Abu Hamza al-Muhajir dalam sebuah rekaman suara yang disiarkan sebuah situs Islam dan dilansir kantor berita Al-Jazeera, Jum’at (10/11). Muhajir menyatakan pasukan Amerika kini tengah pontang-panting terkena pukulan mujahidin.
“Saya katakan (kepada Bush), jangan terburu-buru lari meninggalkan Irak seperti menteri pertahanan Anda. Kami masih belum puas dengan darah-darah anda,” kata Muhajir dalam rekaman itu. Ia berjanji akan menenggelamkan impian Amerika di tanah minyak dan air Irak dan menyatakan telah menyiapkan 12 ribu pejuang terlatih dengan peralatan perang lengkap untuk membaiat Abu Umar al-Baghdadi yang disebut Muhajir sebagai Amir “Daulah Islam Irak”.
Dalam kaset rekaman suara yang belum dikonfirmasi keshahihannya ini, Muhajir mengatakan, “Kami katakan pada Sheikh yang mulia dan terhormat, Amirul Mukminin Abu Umar al-Baghdadi, kami membaiat Anda untuk mendengar dan taat di bawah perintahmu besama 12 ribu pejuang. Mereka semua adalah pejuang terlatih Al-Qaidah yang telah berjanji setia untuk mati di jalan Allah.”
Pada 5 Oktober 2006 lalu, aliansi pejuang Sunni Irak yang dipimpin Al-Qaidah mengumumkan pembentukan Daulah Islam Irak, setelah parlemen Irak menyetujui konstitusi federal bagi negeri bekas pusat kekhalifahan Islam tersebut.
Muhajir juga menyerukan kepada faksi-faksi perlawanan Irak, termasuk Jaish Anshar as Sunnah untuk membai’at al-Baghdadi. Muhajir mengatakan, “Wahai para pahlawan Jaish Ansha as Sunnah, wahai singa-singa Pasukan Islam, wahai pasukan mujahidin, sungguh saudara kalian menyeru kalian untuk segera memberikan berkat kepada Daulah Islam Irak dan membai’at amirnya.”
Sejauh ini, pihak Amerika belum memberikan komentar atas rekaman suara Muhajir tersebut. Selama ini pasukan Amerika di Irak menyatakan bahwa Abu Hamza al-Muhajer yang juga dikenal dengan Abu Ayyub al-Masri memegang kendali kepemimpinan Al-Qaidah di Irak sepeninggal Abu Mush’ab al-Zarqawi pada Juni 2006 lalu.
Ledakan Gedung Putih
Dalam rekaman suaranya, Muhajir mengancam akan meledakan Gedung Putih. Dia mengatakan, “Wahai kaum muslimin bergembiralah. Demi Allah, kami tidak akan beristirahat dari jihad, berteduh di bawah pohon zaitun kecuali setelah meledakan “gedung paling najis” yang bernama Gedung Putih.”
Dia mengatakan, “Kami hari ini mengumumkan berakhirnya satu babak dari babak-babak jihad dan memulai babak baru. Kami meletakan batu pertama untuk membangun proyek khilafah Islamiyah dan mengembalikan agama ini pada kejayaannya.”
Muhajir menyatakan kegembiraannya atas kekalahan republik dalam pemilu sela. Menurutnya itu mencerminkan kesadaran rakyat Amerika bahwa para pemimpin mereka selama ini telah berkhianat dan menjadi antek Israel. Dia menyebut mundurnya Menhan Amerika Donald Rumsfeld dari jabatannya adalah untuk lari dari medan pertempuran di Irak. (was/aljzr)