Dua orang anak muda Amerika yang pergi meninggalkan rumah mereka untuk bergabung dengan jaringan Al-Qaidah di Somalia mengadakan konferensi pers di Somalia selatan pada hari Ahad yang lalu, mereka mengatakan, mereka ingin melakukan Jihad atas nama Tuhan.
Untuk beberapa bulan, FBI telah melakukan penyelidikan terhadap 20 orang Amerika keturunan Somalia dari wilayah Minneapolis dan wilayah lain di AS – yang melakukan perjalanan ke Somalia untuk bergabung dengan kelompok Jihad Al-Shabab, yang telah bermusuhan dengan pemerintahan moderat Somalia sejak tahun 2006.
Bulan lalu,sebuah sumber yang dekat dengan pihak investigasi FBI mengatakan kepada Fox News bahwa beberapa orang yang ikut ‘berjuang’ di Somalia telah kembali ke Amerika, sedangkan yang lainnya masih berada di Somalia. Dan hari ini (6/4/2009) untuk pertama kalinya salah satu dari mereka berbicara kepada publik.
"Kami datang dari Amerika dengan kehidupan yang layak dan pendidikan yang baik, tapi kami datang untuk berjuang bersama-sama saudara kami di Al-shabab..untuk berjuang di Jalan Allah," kata salah seorang dari mereka dalam konferensi pers, sebagaimana diterjemahkan oleh Umar Jamal – direktur eksekutif dari pusat advokasi keadilan Somalia di St.Paul, Minn.
Menurut laporan media, dua laki-laki menyebut diri mereka sebagai Abu Muslim dan Abu yahya, mereka mengatakan , mereka adalah ‘Anak Muda Somalia’ dari AS yang saat ini tinggal di dekat kota Kismayo, sekitar 300 mil barat daya dari kota Mogadishu. Mereka mengatakan bahwa untuk pertama kalinya mereka berbicara kepada media, agar orang lain dapat memahami kenapa mereka bergabung dengan kelompok Jihad Al-shabab.
Pada konferensi pers mereka itu, mereka tidak mengatakan secara jelas berapa banyak warga negara AS lainnya yang telah bergabung dengan kelompok Jihad Al-Shabab, tetapi mereka bersikeras bahwa banyak orang Amerika-Somalia yang ada di Somalia untuk bergabung dengan kelompok Jihad.
"Beberapa dari kami masih dalam pelatihan, sedangkan yang lain telah berada di garis depan medan Jihad," ujar Abu Muslim. "Sayangnya beberapa dari kami telah syahid, salah satu dari yang syahid telah melakukan sebuah aksi bom syahid."
Pada bulan Oktober 2008 yang lalu – Shirwa Ahmad seorang mahasiswa dari Minneapolis – yang disebut FBi sebagai orang Amerika pertama yang diketahui melakukan aksi meledakkan diri sendiri di Somalia dan menewaskan puluhan orang.
Mereka mengatakan pada konferensi pers, bahwa mereka ingin orang lain seperti Ahmed, berjuang di Somali.
"Kami disini mengundang yang lain untuk datang dan bergabung dengan kami," kata Abu yahya
FBI menginvestigasi bagaimana anak muda Amerika bisa direkrut dan bergabung dengan kelompok Jihad Al-Shabab di Somalia, mereka melakukan penyelidikan di wilayah Columbus, Ohio, Cincinnati, Boston, Seattle dan San Diego, menurut kesaksian dari pejabat anti teroris dalam sebuah acara dengar pendapat bulan lalu.
Namun, pejabat tersebut mengatakan hasil investigasi, belum menunjukkan adanya indikasi warga Amerika-Somalia yang mengadakan perjalanan ke Somalia untuk bergabung dengan kelompok Jihad disana – merencanakan serangan di AS. (fq/fn)