Abu Basir Nasser Al-Wahayshi, pimpinan Al-Qaida di Semenanjung Arab tiba-tiba muncul dalam rekaman video yang dimuat sebuah situs Islamis.
Ia menyatakan dukungannya pada warga Yaman Selatan dan menyerukan agar mereka membalas kematian warga sipil yang tewas dalam bentrokan yang belum lama ini terjadi antara warga lokal dengan aparat kepolisian Yaman.
Dalam rekamanan video itu, Al-Wahayshi juga menyerukan diterapkannya syariah Islam di Yaman Selatan. "Sudah tiba saatnya untuk menerapkan syariah Islam, supaya kalian bisa merasakan toleransi dan keadilan. Ketidakadilan yang kalian alami, Insya Allah tidak akan berlalu begitu saja tanpa ada pembalasan. Pembunuhan terhadap Muslim di jalan-jalan adalah kejahatan besar yang tidak bisa dibenarkan," kata Al-Wahayshi dalam rekaman videonya.
Ketegangan yang terjadi di Yaman Selatan, dipicu oleh rasa ketidakadilan. Sudah sejak lama warga Yaman Selatan-wilayah penghasil utama minyak di Yaman-memprotes otoritas di Yaman Utara karena yang dituding telah bersikap diskriminatif dan ingin menguasai sumber-sumber alam di Yaman Selatan. Yaman Utara dianggap telah melanggar kesepakatan tentang persatuan dengan Yaman Selatan.
Tahun 2007 pecah demonstrasi besar-besaran yang diwarnai kekerasan di Aden. Para demonstran memprotes pemberian pensiun pada anggota militer dan sempitnya lapangan kerja di Yaman Selatan. Para pemuka masyarakat di Yaman Selatan menuntut adanya perubahan kepemimpinan.
Ketegangan baru terjadi hari Rabu kemarin ketika aparat kepolisian Yaman terlibat baku tembak dengan aparat keamanan harian al-Ayam. Al-Ayam adalah satu dari beberapa surat kabar yang ditutup oleh pemerintah Yaman dengan tuduhan memecah belah rakyat. Baku tembak itu menewaskan tiga orang.
Awal bulan Mei kemarin, paska bentrokan apara polisi dan warga lokal di Yaman Selatan, Presiden Ali Abdullah Saleh sudah menyerukan rakyat Yaman agar melakukan dialog untuk menjaga persatuan.
Tapi dalam rekaman videonya, Al-Wahayshi menyebut Presiden Abdullah Saleh sebagai orang kafir dan agen mata-mata yang menggunakan segala bentuk penindasan dengan alasan menjaga persatuan Yaman. Abdullah Saleh sudah menjadi pengusa di Yaman Utara sejak tahun 1978 dan menjadi Presiden setelah Yaman Utara dan Selatan bersatu pada tahun 1990. Presiden Abdullah Saleh mendapat dukungan dari AS untuk memburu para anggota al-Qaida di negaranya setelah peristiwa serangan 11 September di AS.
Yaman adalah asal negara pimpinan al-Qaida, Usamah bin Ladin, tokoh yang oleh negara-negara Barat berada dibalik berbagai serangan terorisme yang terjadi di berbagai penjuru dunia, termasuk di negara asalnya sendiri Yaman dan negara tetangga Yaman, Arab Saudi. (ln/aby)