Al-Ikhwan Al-Muslimun, Minta Libanon Waspadai Konflik Internal

Al-Ikhwanul Muslimin, Organisasi Islam yang menjadi inspirator kemunculan Hamas di Palestina, mengucapkan selamat kepada rakyat dan pemerintah Libanon atas kemenangan besar yang berhasil mereka raih dalam peperangan melawan Israel. Al-Ikhwan juga memberi penghargaan tinggi atas pengorbanan yang dipersembahkan rakyat dan pemerintahan Libanon, dalam menghadapi mesin perang Israel yang disokong oleh AS. Namun pada saat yang sama, Al-Ikhwan memperingatkan agar Libanon waspada terhadap intrik-intrik politik dari dalam dan luar Libanon yang bisa mencuri kemenangan yang telah diraih.

Ketangguhan yang ditunjukkan rakyat dan bangsa Libanon dalam perang melawan Israel telah mengembalikan makna dan nilai kebebasan serta perlawanan yang sempat hilang. Al-Ikhwan mengingatkan bahwa yang harus dilakukan Libanon pada fase mendatang adalah kehati-hatian terhadap berbagai upaya yang bisa mencabut kemenangan yang telah dicapai.

Dalam pernyataannya Al-Ikhwan menegaskan bahwa Zionis Israel berupaya memetik apayang telah ditanam di Libanon untuk memperoleh kemenangan dengan dana dan pengorbanan yang lebih kecil. Al-Ikhwan juga mengingatkan issu berbahaya yang kini beredar di Libanon tentang legalitas perlawanan bersenjata yang dilakukan Hizbullah melawan Israel.

Al-ikhwan dalam surat yang juga ditujukan kepada sejumlah pemerintah negara Timur Tengah itu juga menyerukan berbagai negara Arab untuk waspada terhadap taktik AS yang ingin memaksakan proyek “Timur Tengah Baru” dengan Zionis Israel yang berdiri di Palestina. Dua hal utama yang dikhawatirkan Al-Ikhwan adalah:

Pertama, mewaspadai konflik internal tentang legalitas perlawanan dan senjata yang dimilikinya. “Kemenangan gemilang yang menjadi kebanggaan dan kebahagiaan di segenap rakyat Libanon dan Arab, bisa memunculkan fitnah internal Libanon yang kemudian mengancam rakyat Libanon sendiri. Kami menyerukan kepada seluruh pemimpin politik Libanon untuk bertindak bijaksana, rasional, penuh kesabaran, dialog guna mencapai kesepakatan nasional yang satu sehingga dapat memperkuat pasukan Libanon dan mengembalikan hak-haknya.”

Kedua, kemenangan Hizbullah bisa juga memunculkan ketakutan di sejumlah pemimpin Arab sehingga mereka justru tunduk pada keinginan musuh untuk mewaspadai langkah pelatihan militer, penguatan persenjataan dan kesatuan barisan.

Surat itu kemudian ditutup dengan firman Allah swt, “Innamaa dzaalikum asy syaithaan yukhawwifu auliyaa-ahu, falaa takhaafuu hum wa khafuuni in kuntum mu’miniin”. Sesungguhnya itu adalah syaitan yang menakut-nakuti para pendukungnya. Maka janganlah kalian takut kepada mereka, tapi takutlah kepadaku jika kalian orang-orang yang beriman.” (na-str/ikhol)