Pasukan keamanan Mesir menahan Akef pada Juli 2013, menyusul penggulingan Presiden Mohamed Morsi.
Selama empat tahun setelah penangkapannya, kesehatannya memburuk, seperti yang pernah dilaporkan bahwa ia memiliki penyumbatan pada saluran empedu dan kanker. Pengadilan tersebut tidak menanggapi puluhan permintaan dari tim pembela untuk membebaskannya.
Mahdi Akif adalah Mursyid ‘am yang ketujuh dalam sejarah IM. Dia lahir di provinsi Dakahlia di Mesir pada tahun yang sama dimana Ikhwanul Muslimin lahir pada tahun 1928 dan bergabung dengannya pada usia 12 tahun. Dia adalah salah satu pejuang dalam menghadapi kolonialisme Inggris di Mesir.
Dia ditangkap pada tahun 1954 dan dijatuhi hukuman mati, kemudian dipekerjakan untuk kerja paksa.Dia dibebaskan setelah 20 tahun di penjara. Lalu ia bekerja sebagai guru kebugaran fisik di Mesir dan seorang general manager untuk pemuda di Kementerian Konstruksi.
Dia pindah ke Arab Saudi di mana disana ia bertugas sebagai konsultan Forum Pemuda Dunia Islam dan Jerman dan menjabat sebagai Direktur Jenderal Islamic Center di Munich sebelum kembali ke Mesir untuk dipilih ke Kantor Bimbingan Ikhwanul Muslimin dan anggota Majelis Rakyat Mesir tahun 1987.
Di era digulingkannya Presiden Hosni Mubarak, Akef telah dipenjara sejak 1996 dan telah dijatuhi hukuman beberapa kali.
Pada tahun 2004, dia terpilih sebagai Mursyid ‘am setelah wafatnya mursyid Makmun al-Hudaibi, dan mengakhiri jabatan di Kantor irsyad pada tahun 2010, lalu menolak permintaan perpanjangan untuk dipilih sebagai wakilnya Mohamed Badi.
Dia ditangkap kembali dengan ribuan penentang kudeta tahun 2013, dan kemudian di tahun ini pula ia dipindah ke perawatan intensif di sebuah rumah sakit setelah kesehatannya memburuk. (Ajzr/hr)