Setelah Amerika Serikat meluncurkan serangan udara pertama di wilayah yang dikuasai mujahidin Sunni Irak, sebabkan gubernur provinsi Anbar Ahmed al-Dulaimi, terluka serius , dikutip dari Agence France-Presse.
Al-Dulaimi terluka di kota Barwana lama setelah kota itu direbut kembali oleh tentara Syiah Irak dengan bantuan serangan udara AS dari mujahidin IS pada hari hari Minggu, kata seorang wartawan AFP.
Pecahan peluru mortir serangan menghajar bagian kepala Dulaimi dan juga melukai tujuh tentara, kata wartawan.
Beberapa pejabat senior Irak sebelumnya juga telah terbunuh.
Serangan udara AS menghantam juga bendungan Haditha . pesawat udara AS membom posisi Mujahidin IS di dekat bendungan utama di Sungai Efrat, kata militer AS, Minggu.
“Atas permintaan pemerintah Irak, pasukan militer AS menyerang IS dekat bendungan Haditha di provinsi Anbar dalam mendukung pasukan keamanan Irak melindungi bendungan Haditha,” kata Komando Pusat AS dalam sebuah pernyataan.
“Kami melakukan serangan ini untuk mencegah teroris dari lebih mengancam keamanan bendungan, yang tetap berada di bawah kendali Pasukan Keamanan Irak…,” kata juru bicara Pentagon Laksamana John Kirby dalam sebuah pernyataan.
“Kehilangan kontrol dari bendungan akan akibatkan banjir yang mungkin timbul – dan akan mengancam personil dan fasilitas AS di dan sekitar Baghdad, serta ribuan warga Irak,” tambahnya.
Bendungan telah menjadi target utama bagi para mujahidin IS . Ada pertempuran besar di seluruh bendungan terbesar Irak di Sungai Tigris utara kota Mosul yang telah menjadi fokus utama dari kampanye serangan udara AS. (Arby/Dz)
Baca juga : Gubernur Anbar Undang Kekuatan Militer AS untuk Terlibat Hadapi IS