Maj’ma Al-Buhuts Al-Islamiyah (Forum Kajian Islam) yang merupakan divisi keilmuan tertinggi di Al-Azhar Kairo, mengeluarkan rekomendasi tentang sejumlah buku karya para pemimpin Al-Ikhwan Al-Muslimun.
Buku-buku itu dinilai layak untuk diketahui masyarkat luas karena “di dalamnya terdapat faedah dan manfaat luar biasa bagi kaum Muslimin melalui penyebaran dakwah Al-Ikhwan yang baik”.
Informasi ini dinukil dari harian Al-Mashri Al-Yaom, terbitan Mesir. Harian itu menyebutkan, “Tim ilmiah yang dibentuk oleh Majma’ Buhuts memandang bahwa tidak ada halangan yang menjadikan buku “Al-Imam Syahid Hasan Al-Banna”dan buku “Ma’an Alaa Thariiq Syaikh Al-Islam Ibnu Taimiyah wa Al-Imam Asy Syahid Hasan Al-Banna” karya Syaikh Muhammad Abdul Halim Hamid, untuk disebarluaskan ke masyarakat.
Selain itu juga buku Al-Islam Huwa Al-Hall (Islam sebagai Solusi) karya Mushtafa Masyhur yang merupakan mantan pemimpin tertinggi Al-Ikhwan. Masih menurut Tim Ilmiyah dari Majma’ Buhuts, buku “Da’watuna” yang ditulis oleh Imam Al-Banna juga tidak memuat sesuatu yang bertentangan secara agama dan syariat Islam, dan karenanya boleh disebarluaskan.
Sebelum ini bahkan, Tim Ilmiyah Majma’ Buhuts juga telah merekomendasikan buku “Ad Da’wah Al-Islamiyah, Faridhah Syar’iyah wa Dharurah Basyariyah” karya DR. Shadiq Amin. Buku itu menyerukan masyarakat untuk bergabung kepada Jamaah Al-Ikhwan Al-Muslimun. Menurut Tim Ilmiyah, buku itu layak untuk dibaca masyarakat dan memperkaya pemikiran Islam yang ada di kalangan pergerakan Islam. Selain itu, buku itupun disampaikan dengan metoda diskusi yang baik.
Rekomendasi dari Tim Ilmiyah Majma’ Buhuts yang disegani di kalangan ulama Mesir ini, memunculkan sikap berseberangan dengan kebijakan politik Mesir. Pemerintah Mesir sampai kini masih menjadikan Jamaah Al-Ikhwan Al-Muslimun sebagai kelompok terlarang sehingga secara periodik aparat keamanan Mesir menangkap dan menjebloskan para aktifisnya ke penjara.
Abdu Az Zahir Muhammad Abdu Razaq, kepala Lajnah Buhuts wa Ta-liif di Al-Azhar mengemukakan bahwa penelitian kepada buku-buku Al-Ikhwan dilakukan secara profesional, dengan membedah buku-buku itu. Karenanya, tidak mungkin pihaknya menolak buku-buku yang menyebarkan dakwah Islam secara benar, dan pemahaman agama yang benar, hanya karena buku itu ditulis oleh Al-Ikhwan Al-Muslimun. (na-str/iol)