Mesir sedang dihebohkan dengan beredarnya rekaman pembacaan ayat-ayat suci al-Quran (murotal) dengan menggunakan efek suara. Badan Penasehat Al-Azhar bahkan sampai memerintahkan agar rekaman-rekaman tersebut ditarik dari peredaran.
Dalam rekaman-rekaman itu, ayat-ayat suci al-Quran dilantunkan dengan latar belakang suara seperti suara lolongan srigala, suara pintu berdenyit dan suara angin. Mungkin maksudnya untuk memberikan efek dramatis, tapi menurut para ulama di Mesir hal itu tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Anggota Badan Penasehat Al-Azhar Abdullah El-Naggar mengatakan, rekaman-rekaman tersebut melanggar firman Allah Swt yang mengatakan bahwa, jika ayat-ayat suci al-Quran sedang dibacakan, harus didengarkan dengan khidmat dan penuh rasa hormat. Ia menegaskan bahwa ayat-ayat suci al-Quran tidak boleh ditampilkan dalam bentuk seperti "hiburan. "
Tapi ternyata, rekaman-rekaman tersebut bisa beredar karena sudah mendapat persetujuan dari lembaga yang masih satu payung dengan al-Azhar, dengan perizinan Nomor 99 tahun 2005. Ijin itu diberikan pada perusahaan bernama Raya Ramadan Ghareeb Production and Distribution.
Dikonfirmasi tentang hal ini, El-Naggar menyatakan tidak setuju dengan keputusan lembaga yang memberi izin peredaran rekaman murotal tersebut. Oleh sebab itu, lembaga yang dipimpinnya merekomendasikan agar kepolisian negara menyita semua rekaman murotal itu.
"Umat Islam harus mendengarkan murotal dengan penuh konsentrasi agar bisa meresapi maknanya, yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia di dunia maupun di akhirat. Menambahkan efek-efek suara dalam murotal, bisa mengganggu konsentrasi orang yang mendengarnya, sehingga tujuan untuk berkontemplasi tidak tercapai, " papar El-Naggar.
Ia juga mendesak agar Al-Azhar segera melakukan "intervensi" untuk menghentikan pelanggaran-pelanggaran terhadap al-Quran di hampir 14 negara, karena penyimpangan-penyimpangan itu menimbulkan distorsi bagi kemurnian al-Quran. (ln/al-araby)