Dr. Walid Al-Alimi, seorang aktivis Yaman, mengomentari apa yang sebenarnya terjadi saat ini di Yaman, ia menekankan bahwa pertempuran yang terjadi yang mengatas namakan revolusi baru sebenarnya hanya bagian dari kontra revolusi pemuda 11 Februari 2011, yang kemudian diikuti dengan revolusi Liberal di Tunisia dan Mesir.
Al-Alimi mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada “Islam Memo” bahwa kekuatan orang-orang dzalim yang telah kehilangan pengaruh setelah musim semi arab belumlah hilang dan mereka belum menyerah serta belum menerima kenyataan bahwa seluruh masyarakat mengadakan perlawanan terhadap system sebelumnya yang represif dan totaliter, dimana mreka telah mencapai kursi kekuasaan dengan cara kekerasan dan menipu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pemilihan Parlemen.
Ia juga menyebut bahwa apa yang terjadi saat ini di negaranya adalah kemunduran bagi revolusi 2011 dan kembalinya rezim dictator dan teokrasi haouthi yang didukung Iran.
Ia menambahkan,”beberapa orang dari rezim sebelumnya telah mengadakan aliansi dengan kelompok Houthi lalu mereka menyerahkan seluruh kekuasaan yaman kepadanya hal itu dilakukan hanya karena ingin balas dendam dan bukan karena dorongan revolusi sebagaimana yang selama ini di dengungkan. (hr/im)