Kota-kota dan desa-desa di Turkistan Timur hampir kosong karena 70-80% penduduknya sudah meninggalkan wilayah tersebut.
“Jika anda berjalan terasa sepi dan menakutkan karena sebagian besar penduduknya berada dalam tahanan atau penjara,” kata Aydin.
Sekolah-sekolah dan pabrik-pabrik sudah dirubah menjadi kamp-kamp konsentrasi.
Sementara penduduk yang tersisa hidup seperti dalam penjara bawah tanah. Pemerintah memonitor seluruh aktivitas mereka. Petugas-petugas resmi ditempatkan dalam tiap rumah muslim Uighur. Mengamalkan seluruh ajaran Islam dilarang.
Lebih jauh Aydin mengulas bahwa Turkistan Timur merupakan wilayah sangat kaya mineral dan sumberdaya.
Sebagian besar dunia tidak tahu apa yang tengah terjadi di Turkistan Timur. [SR]