Pasukan Suriah menyerang sebuah kota timur negara itu dengan mortir pada saat demonstran anti-pemerintah dibubarkan menjelang fajar Selasa ini (12/6), menewaskan sedikitnya 10 orang, sementara bentrokan juga pecah di tempat lain di negeri ini, kata aktivis.
Pada hari Selasa ini, aktivis kelompok Koordinasi Komite Lokal dan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan serangan mortir di kota timur Deir el-Zour menghantam pengunjuk rasa saat mereka bubar pada dini hari tadi.
Kekerasan terjadi pada saat rezim Presiden Bashar Assad menghadapi tekanan internasional yang meningkat terkait serangan brutal rezim terhadap oposisi, di mana PBB menuduh pemerintah menggunakan anak-anak berumur 9 tahun sebagai perisai manusia. Laporan hari Senin kemarin juga mengatakan anak-anak telah menjadi korban penahanan, penyiksaan dan kekerasan seksual.
Pertumpahan darah telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir dengan peningkatan serangan pada saat kedua belah pihak mengabaikan gencatan senjata yang ditengahi internasional yang seharusnya mulai berlaku 12 April lalu.(fq/ap)