Aktivis Maroko Kecam Upacara “Ritual” Kesetiaan kepada Raja

Aktivis Maroko Kecam Upacara

Polisi anti-kerusuhan Maroko secara paksa membubarkan aksi protes di luar gedung parlemen Rabu kemarin (22/8), di mana aktivis berkumpul untuk menyerukan penghapusan upacara kesetiaan kepada raja, wartawan AFP melaporkan.

Puluhan aktivis, sebagian besar dari mereka dari gerakan reformasi 20 Februari, berdemonstrasi di boulevard utama di ibukota Rabat, meneriakkan “keadilan, Martabat, kebebasan dan sosial!”

Polisi menanggapi demo itu secara agresif, memukul beberapa demonstran dan wartawan, termasuk seorang wartawan AFP, ketika mereka mencoba untuk meliput aksi.

Demonstrasi terjadi hanya sehari setelah ratusan pejabat pemerintah berjanji untuk melakukan pengabdian mereka kepada Raja Muhammad VI dengan membungkuk di hadapan raja pada “Perayaan loyalitas dan kesetiaan” tahunan di istana.

Aktivis menyebut aksi protes Rabu kemarin, yang dijuluki sebagai “Perayaan kesetiaan kepada kebebasan dan martabat,” sebagai upaya kerjaan untuk melanggengkan “keterbelakangan” dan “perbudakan” di Maroko yang tidak sesuai untuk abad ke-21.

“Kami menyerukan penghapusan upacara ini, karena bertentangan dengan martabat dan kebebasan rakyat Maroko,” kata Montasser, seorang aktivis 20 Februari dalam aksi protes tersebut.

Berbicara kepada AFP, kementerian komunikasi Mustapha Khalfi mengatakan dia menyesali kejadian itu, dan kementerian dalam negeri telah menyerukan penyelidikan terkait apa yang terjadi, untuk memperjelas siapa yang bertanggung jawab.(fq/afp)