“Tindakan hari ini menunjukkan bahwa sepenuhnya berada dalam kekuasaan kami untuk menghentikan produksi mesin brutal yang memicu kejahatan perang di Palestina,” bunyi pernyataan di situs web Palestine Action.
“Seminggu terakhir telah menunjukkan kematian dan kehancuran tanpa henti yang dapat dan akan ditimbulkan oleh pasukan Israel dengan amunisi dan teknologi militer buatan Inggris,” sambung pernyataan itu seperti disitir dari Newsweek.
Palestine Action menegaskan bahwa mereka akan mengambil tindakan lebih langsung terhadap pabrik-pabrik Elbit Systems, dan mengatakan kepada Newsweek dalam sebuah pernyataan bahwa para pengunjuk rasa berencana untuk tinggal di sana selama mungkin.
“Setiap saat mereka menutup Elbit semakin lama karena Israel tidak dapat memproduksi senjata ini yang digunakan untuk membunuh orang-orang Palestina yang tidak bersalah dan untuk memasok rezim yang menindas di seluruh dunia,” kata kelompok itu.
Beberapa pabrik Elbit System yang berbasis di Inggris Raya, termasuk yang ada di Greater Manchester dan Bristol, telah menjadi sasaran kelompok Palestine Action sebelumnya, tetapi ini adalah pertama kalinya fasilitas di Leicester melihat tindakan langsung dari grup tersebut.
Dalam sebuah pernyataan tentang protes pada hari Rabu, seorang juru bicara Polisi Leicestershire mengatakan kepada BBC News: “Petugas hadir, bersama dengan rekan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Leicestershire.”
“Sekelompok pengunjuk rasa telah tiba di lokasi. Polisi tetap berada di tempat kejadian dan berusaha untuk terlibat dengan mereka yang ada di atap,” sambung pernyataan itu.
Palestine Action mengonfirmasi kepada Newsweek bahwa petugas pemadam kebakaran setempat tidak lagi berada di lokasi dan meninggalkan pabrik tanpa mengeluarkan para pengunjuk rasa.[em/sindonews]