Organisasi Persatuan Dokter Arab terancam dibubarkan menyusul berbagai pembatasan yang diberlakukan pemerintah Mesir terhadap organisasi itu dalam melakukan kegiatan kemanusiaan.
Sumber-sumber di organisasi tersebut mengungkapkan, pemerintah Mesir diam-diam sudah menyusun strategi untuk menutup kantor pusat Persatuan Dokter Arab di Kairo setelah insiden penangkapan sekretaris jenderalnya, Dr. Abdul Moneim Abul Fotouh. Futuh ditahan dengan alasan penyelidikan atas dugaan bahwa dirinya terlibat dalam apa yang oleh aparat Mesir disebut "jaringan internasional Ikhwanul Muslimin."
Masih menurut sumber tadi, selain sekjennya, ketua Komite Bantuan Darurat Persatuan Dokter Arab yang bernama Dr. Jamal Abdul Salam juga ditahan dengan tuduhan yang sama.
Penangkapan yang dilakukan aparat Mesir terhadap tokoh-tokoh organisasi kedokteran itu, merupakan bagian dari kebijakan pemerintah Mesir yang membatasi dengan ketat bantuan-bantuan kemanusiaan dari dunia Arab dan negara-negara Muslim ke Jalur Gaza.
Belum lama ini, otoritas Mesir melarang berton-ton bantuan dari Persatuan Dokter Arab yang akhirnya menumpuk di gudang di kota Al-Arish dekat perbatasan Gaza. Otoritas Mesir di perbatasan Rafah juga melarang masuk bantuan makanan ke Gaza dan memerintahkan pembawa bantuan itu untuk lewat perbatasan Al-Awja saja yang berada di bawah pengelolaan rezim Zionis.
Mesir tidak peduli, meski para pengamat sudah mengingatkan bahwa tekanan yang dilakukan Mesir terhadap komite bantuan dari organisasi Persatuan Dokter Arab akan merusak reputasi Mesir sendiri.
Bagi organisasi tersebut, mereka cuma khawatir pembatasan dan larangan masuknya bantuan ke Gaza akan menyebabkan menurunnya kualitas material bantuan yang sudah dipercayakan oleh sejumlah LSM Arab dan negara-negara Islam. (ln/ikhwabweb)