Dukungan terhadap Muntazer al-Zaidi, wartawan Irak yang melempar sepatunya ke arah Bush terus mengalir dari berbagai pennjuru dunia, termasuk dari AS. Para aktivis perdamaian di AS menggelar aksi dukungan terhadap al-Zaidi di depan Gedung Putih hari Rabu kemarin.
Seorang laki-laki peserta aksi melempar sepatu hitamnya sambil berteriak "Penjahat Perang!". Sementara seorang perempuan juga melempar sepatunya ke patung Presiden Bush sambil berkata dengan nada kesal "Saya sudah menunggu saat seperti ini selama delapan tahun !"
Begitulah gambaran para peserta aksi protes di depan Gedung Putih yang menunjukkan dukungannya pada Muntazer al-Zaidi yang saat ini berada dalam penjara gara-gara lemparan sepatunya pada Bush. "Apa yang dilakukan wartawan Irak itu adalah tindakan yang luar biasa berani," kata Medea Benjamin, anggota dari organisasi anti-perang Irak CODEPINK yang mengorganisir aksi masa tersebut.
Dalam aksi tersebut, seorang peserta aksi bernama Tighe Barry berpura-pura menjadi Presiden Bush. Ia mengenakan baju ala tahanan bergaris-haris hitam putih dan meletakan gambar Bush di kepalanya. Para aktivis dan warga setempat yang berkumpul di depan Gedung Putih lalu melemparkan sepatu-sepatu ke arah "presiden Bush" itu.
"Saya melakun ini untuk lucu-lucuan. Kalau saya benar-benar seorang Bush, saya lebih baik mati dan masuk neraka. Dia (Bush) manusia yang tidak punya hati," kata Barry.
Para aktivis menjejerkan sepatu-sepatu yang diberi nama dan usia warga Irak serta tentara AS yang tewas di Irak, di sepanjang trotoar di depan Gedung Putih. "Saya bergetar, laki-laki itu (Zaidi) punya keberanian untuk berdiri dan melawan Bush," puji David Swanson, dari kelompok aktivis Aggresive Progressives wilayah Washington.
CODEPINK mendesak pemerintah Irak untuk membebaskan Zaidi. "Sungguh memalukan, Zaidi diancam hukuman dua tahun penjara karena dianggap menghina Bush, sementara Bush yang jelas-jelas bertanggung jawab atas kematian 1,5 juta rakyat Irak dan kematian 4.200 tentara AS serta 5 juta rakyat Irak yang menjadi pengungsi, tidak dihukum. Bush lah yang seharusnya dihukum dan diseret ke pengadilan sebagai penjahat perang." tukas Benjamin dari CODEPINK.
"Rakyat Irak cuma ingin membela negerinya," tandas Luke, salah satu peserta aksi yang menentang penjajahan AS di Irak.
Aksi masa para aktivis AS di depan Gedung Putih dijaga ketat aparat kepolisian. Seorang petugas polisi mengatakan, para aktivis yang melempar sepatunya ke Gedung Putih bisa ditangkap, tapi petugas polisi itu tidak bisa menyebutkan atas dasar hukum apa penangkapan itu dilakukan. (ln/aby)