Kelompok anti-perang akan menggelar aksi unjuk rasa secara serentak di 11 kota besar di Amerika Serikat untuk menentang rencana-rencana perang yang akan dilakukan pemerintahan Bush.
Aksi massa akan dilaksanakan pada hari Sabtu (27/10) atau hari Minggu besok waktu Indonesia, dalam upaya menekan Kongres AS agar mengambil sikap tegas menentang kebijakan pemerintahan Bush yang berorientasi pada serangan secara militer terhadap Iran.
Para aktivis juga ingin menekan anggota Kongres agar mengambil langkah tegas karena pemerintahan Bush masih menerapkan kebijakan untuk melanjutkan perang di Irak.
Diperkirakan ribuan orang akan ikut serta berunjuk rasa, karena banyak kalangan kelas menengah dan pekerja di AS yang mulai merasakan dampak kebijakan perang pemerintahannya. Mereka mulai menghadapi kesulitan ekonomi, karena pemerintahan Bush menggunakan dana yang berasal dari pajak rakyatnya untuk memenuhi kebutuhan anggaran militer dan jumlahnya sangat besar.
Congressional Budget Office (CBO) pada hari Kamis kemarin mengatakan bahwa pemerintahan Bush sudah menghabiskan uang negara sekitar 604 milyar dollar untuk membiayai perang di Irak dan Afghanistan dan diperkirakan akan menelan dana sekitar dua trilliun dollar dalam satu dekade selanjutnya.
Sementara itu, polling yang dilakukan jaringan televisi C. SPAN menunjukkan bahwa 75 persen responden meyakini bahwa sanksi berat yang dikenakan pemerintahan Bush pada Iran, tidak akan berhasil untuk menghentikan program nuklir damai Iran. (ln/presstv)