Aksi Unjuk Rasa Tolak Kedatangan Paus di Turki Menguat

Menjelang kedatangan Paus Benediktus ke Turki, aksi unjuk rasa menolak Paus di negeri itu terus bermunculan. Aksi protes yang dilakukan sejumlah anak muda di Musium Aya Sofya di Istanbul, bahkan harus dibubarkan dengan gas air mata dan puluhan pengunjuk rasa ditangkap.

Dalam aksi unjuk rasa Rabu (22/11), aparat kepolisian Turki berhasil menangkap 39 orang pengunjuk rasa yang meneriakkan slogan-slogan anti Paus. Namun dilaporkan tidak ada korban luka dalam aksi tersebut.

Rencana kedatangan Paus ke Turki pada 28 November mendatang, terus menuai aksi protes dari kalangan Muslim dan kelompok-kelompok nasionalis di Turki. Aksi protes ini dipicu oleh kasus pidato Paus di Jerman bulan September kemarin. Dalam pidatonya itu Paus menyebut Islam sebagai agama yang tidak rasional dan keras.

Terkait dengan insiden aksi unjuk rasa kemarin, kantor berita Turki melaporkan, sebelum membubarkan para pengunjuk rasa dengan gas air mata, aparat kepolisian terlebih dulu meminta turis-turis yang sedang berkunjung di Aya Sofya untuk meninggalkan tempat itu.

Sementara para pengunjuk rasa sambil memegang bendera Turki meneriakan kata-kata,"Jangan berbuat kesalahan Paus, jangan uji kesabaran kami." Mereka juga membawa sebuah spanduk yang mengindentifisika asal mereka dari kelompok Alperen Ocaklari (asosiasi Alperen) cabang Istanbul.

Kelompok itu diyakini sebagai bagian dari kelompok "Grey Wolves", kelompok sayap kiri di Turki yang terkenal pada era tahun ’70-an’. Salah seorang anggotanya, Mehmet Ali Agca pernah melakukan percobaan pembunuhan terhadap Paus Paulus II.

Meski terjadi penolakan dan aksi protes di Turki atas rencana kunjungan Paus, juru bicara Vatikan, Federico Lombardi mengatakan pihaknya tidak terlalu khawatir dengan adanya aksi-aksi tersebut.

Menurutnya, aksi-aksi protes itu masih dalam taraf terbatas dan tidak akan membuat ragu rencana kunjungan Paus. Lombardi juga mengungkapkan keyakinannya bahwa situasi akan tenang-tenang saja ketika Paus datang.

Turki sudah menyiapkan pasukan pengamanan untuk mengantisipasi aksi protes besar-besaran saat kedatangan Paus. Islamist Felicity Party sudah menyatakan akan mengerahkan 75 ribu orang yang akan dibawa dengan bus-bus ke Istanbul untuk melakukan aksi protes pada hari Minggu mendatang.

"Kami tidak ingin melihat di negeri kami ada seorang Paus yang diam-diam menyembunyikan niat jahatnya melancarkan agresi perang salib modern dan bebal karena telah menggambarkan Nabi Muhammad sebagai seorang teroris," demikian pernyataan partai tersebut dalam seruan aksi protesnya. (ln/aljz)