Mohammed Ajmal Amir Qasab, anggota Laskar Taiba, yang tertangkap dalam aksi terornya, membuat pengakuan dalam sebuah video. Menurutnya, jika ia berhasil melancarkan aksinya, maka keluarganya akan diberi sejumlah uang sebanyak 4000 dollar AS.
Qasab menceritakan, ia sering kali mendengar orang mengatakan India adalah negara yang kaya. Sementara ia dan keluarganya sekarat ,karena kemiskinan dan kelaparan. “Ayah saya hanya seorang penjual ‘dahi wada’ (sejenis makanan ringan) di sebuah kios di Lahore, dan kami sama sekali tidak bisa mendapatkan cukup makanan dari usahanya itu. Saya dijanjikan akan diberi uang 4000 dollar AS, jika saya berhasil dalam operasi itu. "Uang itu akan diberikan kepada keluarga saya “, ujar Qasab
Qasab juga meminta kepada polisi untuk tidak mengungkapkan dirinya masih hidup. Karena jika Laskar Taiba mengetahuinya, maka ia akan diburu oleh organisasi itu. Qasab, yang masih berstatus pelajar ini juga mengatakan, ia ditemani oleh 9 orang lainnya, juga masih pelajar, yang akan menyerang Mumbai.
Mereka semua dilatih untuk menangani senjata canggih hanya dalam waktu sebulan, serta dilatih pula untuk bisa bertahan hidup di daerah yang kurang makanan dan sangat terbatas. Dan, karena masih berstatus pelajar itulah, para penjaga perbatasan tidak bisa mengindentifikasi mereka dengan cepat.
Namun, yang mengherankan, Qasab dengan enteng menyatakan bahwa ia akan melakukan hal yang sama—memberikan loyalitas dan aksinya kepada polisi yang menangkapnya, jika ia diberi uang dan makanan. Itu menandakan, bocah ini masih demikian hijau dan sama sekali tidak mengerti apa yang dilakukannya. Qasab sendiri mengaku, ia sama sekali tidak kuat melihat mayat setelah ia melakukan aksi itu.
Ketika ia ditanya mengenai jihad, Qasab mempunyai pandangan yang terbatas dan polos. Ia mengatakan, jika ia membunuh atau terbunuh dalam aksinya, maka ia akan menjadi terkenal dan dicintai oleh Allah swt. Lebih mengejutkan lagi ketika Qasab ditanya tentang Islam dan ayat-ayat Al-Quran, ia sama sekali tidak bisa menjawabnya.
Qasab adalah seorang bocah Pakistan yang keluar dari sekolah di tahun keempatnya. Kemudian, ia menjadi buruh pabrik dengan bayaran harian sebesar sekitar Rp. 7500. Saat ini di Pakistan banyak sekali anak muda seperti Qasab yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi teroris oleh siapa saja. (SA/Abc)