Aksi kekerasan kembali terjadi di Thailand Selatan. Sebuah minibis diserang, menyebabkan delapan orang penumpangnya tewas dan satu orang luka-luka. Minibis tersebut dilaporkan sedang dalam perjalanan dari provinsi Yala ke kota Hat Yai, salah satu kota utama di provinsi Songkhla, Thailand Selatan.
Aparat kepolisian menuding kelompok pemberontak Muslim yang telah melakukan serangan itu. Peristiwa ini terjadi sehari setelah kelompok Barisan Revolusi Nasional (BTN), salah satu kelompok separatis di Thailand Selatan, merayakan hari berdirinya BTN. Sebelumnya aparat kepolisian sudah mengingatkan, perayaan itu kemungkinan akan disertai aksi-aksi serangan di wilayah itu.
Juru bicara militer Thailand Acra Tiproch mengungkapkan, para penyerang memblokade jalan dengan batang pohon dan ketika minibis akan berbalik arah, para penyerang menghujani minibis itu dengan tembakan dari senjata otomatis.
Reuters menyebutkan, enam laki-laki, dua perempuan, seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan terkena tembakan dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Sementara sopir minibis tersebut, dilaporkan selamat dan hanya mengalami luka ringan.
Lokasi penyerangan memang dikenal sebagai "Zona Merah" di mana banyak pendukung gerakan separatis. Di wilayah ini, menurut Acra, tentara Thailand juga sering disergap. Menurutnya, anggota gerakan separatis yang ada di wilayah itu merupakan kelompok-kelompok bersenjata yang tidak terlatih.
Sementara itu, negara Australia dalam beberapa minggu belakangan ini mengeluarkan dua peringatan agar warga negaranya berhati-hati jika berkunjung ke negara Gajah Putih itu. Laporan intelejen menyebutkan, Thailand rawan dengan ancaman serangan bom dan pasukan militer Thailand siaga penuh di ibukota Bangkok. (ln/bbc/aljz)