Denmark menuding Iran bertanggung jawab atas perusakan yang terjadi di gedung kedutaan besarnya di Teheran. Perusakan itu terjadi saat terjadi gelombang demonstrasi besar memprotes pemerintah Denmark yang menolak meminta maaf atas pemuatan gambar karikatur yang menghina Rasulullah saw.
Ratusan warga Iran datang dengan kemarahan sambil melempari gedung kedutaan besar dengan batu dan sejumlah bom molotov. Namun tidak lama kemudian, polisi Iran segera menghalau dan membubarkan para demonstran dengan tembakan gas air mata. Serangan itu datang, tidak lama setelah pemerintah Iran menyatakan pemutusan hubungan dagang dengan Denmark, akibat penayangan gambar kartun Nabi Muhammad saw dan penolakan pemerintah Denmark untuk meminta maaf.
Sekitar 400 an orang demonstran sudah berkumpul di depan kantor kedutaan besar Denmark di Teheran yang sudah lebih dahulu ditutup oleh pemerintah Denmark. Para demonstran berteriak, “Kematian untuk Denmark…” Tidak lama kemudian mereka merangsek masuk ke dalam lokasi kedutaan besar dan mulai menyalakan api membakar gedung, termasuk dua buah pohon yang ada di sekitarnya. Itu terjadi sebelum akhirnya polisi Iran datang dan memaksa para demonstran untuk membubarkan diri. Menurut polisi, sedikitnya 8 orang demonstran luka-luka dalam insiden itu.
Sementara itu, Menlu Denmark Per Stig Moeller dalam wawancaranya dengan televisi Denmark tegas menuding Iran sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi pada gedung kedutaan besarnya di Teheran. Ia menuntut Iran harus melindungi keamanan para warga Denmark yang hingga saat ini masih tinggal di Iran. Namun demikian Moeller mengatakan tidak bisa berkomentar menyikapi sikap Iran yang memutuskan hubungan dagang dengan negaranya. Selama ini, Iran mendapat ekspor produk Denmark senilai 280 juta dolar setiap tahunnya. Hal ini, hampir setara dengan 0,3% total ekspor Denmark.
Demonstrasi menolak kartun yang menghina Rasulullah saw telah memakan korban. Antara lain 5 orang di Afghanistan, 1 orang di Somalia. Sementara dua kantor kedutaan besar Denmark di Damaskus dan Libanon terbakar. Perkembangan aksi protes hingga saat ini bisa dihimpun pada beberapa aksi berikut ini:
– Demonstrasi di Kotabatu, Filipina yang dihadiri ratusan kaum Muslimin menuntut pemerintah Denmark unutk menghukum harian Jylland Posten yang menyiarkan gambar kartun yang menyakitkan kaum Muslimin.
– Norwegia menuntut Suriah untuk mengganti semua benda yang terbakar oleh aksi demonstran di Damaskus pada hari Sabtu.
– Seruan agar bersatu guna menenangkan situasi disampaikan oleh PM Turki dan Spanyol di Herald Tribune
– Demonstrasi di Surabaya yang menyerang konsulat Denmark dan Amerika. Dan sejumlah demonstrasi di Jakarta.
– Bangkrutnya sejumlah lokasi dagang di India dan Kashmir setelah diberlakukannya pemboikotan terhadap produk Denmark dan negara yang turut menampilkan kartun yang melecehkan Islam dan Rasulullah saw. (na-str/bbc)