Aksi Penembakan di Kampus Terjadi Lagi, Ada Apa dengan Mental Orang-Orang AS?

Aksi penembakan di kampus terjadi lagi di AS. Lima tewas dan sedikitnya 16 orang luka-luka, ketika seorang laki-laki bersenjata yang belum dipublikasikan identitasnya melepaskan tembakan di ruang kuliah sebuah universitas di kota Chicago.Insiden ini, merupakan insiden penembakan yang kelima kalinya yang terjadi di sekolah dalam satu minggu ini.

Aparat kepolisian mengatakan, pelaku melepaskan tembakan dalam jangka waktu yang sangat cepat, sebelum akhirnya menembak dirinya sendiri dan tewas. Sehingga total korban tewas dalam insiden berdarah itu adalah enam orang. Empat orang tewas di tempat, dan dua orang tewas dalam ketika mendapat pertolongan di rumah sakit. Polisi setempat juga menyatakan, pelaku adalah mahasiswa dari universitas lain, namun belum diungkap identitas lengkapnya.

"Insiden ini terjadi dan selesai dalam hitungan detik, " kata Donald Grady kepala polisi Northern Illinois University di DeKalb, yang berlokasi sekitar 100 kilometer sebelah barat Chicago. Ia juga mengatakan belum mengetahui apa motif aksi penembakan itu.

Sejumlah saksi mengungkapkan, pelaku adalah seorang laki-laki kulit putih, berpakaian serba hitam, tiba-tiba masuk ke ruang kuliah yang berisi sekitar 100 mahasiswa dan mulai melepaskan tembakan membabi buta.

"Dia (pelaku) dengan tenang berdiri di atas panggung, menghadap ke arah para mahasiswa dan langsung melepaskan tembakan. Dia tidak mengarahkan tembakan pada orang-orang tertentu, tapi ke arah kerumunan, kata seorang saksi mata seperti dikutip Al-Jazeera dari radio WBBM.

Seketika, darah berceceran di ruang kuliah. "Suasananya sangat kacau dan mengerikan, " tambah George Gaynor, mahasiswa geografi yang berada di lokasi kejadian ketika insiden terjadi.

Pihak universitas langsung meliburkan kegiatan perkuliahan di kampus yang memiliki 25.000 mahasiswa itu dan para mahasiswa diminta untuk segera menghubungi orang tuanya masing-masing.

Presiden universitas, John Peters menduga insiden penembakan yang terjadi tepat di hari kasih sayang itu ada hubungannya dengan ancaman-ancaman bernuansa rasial yang ditulis di dinding kamar mandi universitas tersebut, pada bulan Desember lalu. Menurutnya, ke manan di kampus sudah diperketat sejak munculnya ancaman-ancaman itu tapi ketika insiden ini terjadi tidak tak ada yang bisa dilakukan oleh pihak keamanan kampus.

Menurut pihak berwenang di kota itu, insiden ini merupakan insiden penembakan yang kelima kalinya yang terjadi di sekolah di AS, dalam satu minggu ini. Ada apa dengan mental orang-orang AS? (ln/aljz)