Aksi Kekerasan di Suriah Renggut 118 Nyawa dalam Sehari

Aksi Kekerasan di Suriah Renggut 118 Nyawa dalam Sehari

Damaskus, Aksi kekerasan seakan tak mau lepas dari Suriah. Dilaporkan sedikitnya 118 orang tewas dalam bentrokan antara tentara pemerintah dengan kelompok pemberontak di sejumlah wilayah Suriah, pada Jumat (13/7). Sebagian besar korban tewas merupakan warga sipil dan terdapat 11 anak-anak di antaranya.

Organisasi Pemantau HAM Suriah menuturkan, korban tewas terdiri atas 49 warga sipil, 37 tentara pemerintah, dan 32 anggota kelompok pemberontak. Sungguh mengenaskan, karena kekerasan ini terjadi tepat sehari setelah insiden pembantaian massal oleh pemerintah Suriah di Provinsi Hama yang menewaskan lebih dari 200 orang.

Seperti dilansir oleh AFP, Sabtu (14/7/2012), sedikitnya 19 anggota kelompok pemberontak tewas terbunuh ketika tentara pemerintah Suriah menyerang Provinsi Idlib. Sedangkan sebanyak 14 warga sipil tewas terbunuh di wilayah Tadamon, Damaskus dan juga di wilayah pengungsian Yarmuk.

Diketahui bahwa pada Jumat keamrin, para pendemo kembali turun ke jalan untuk mendesak turunnya Presiden Bashar al-Assad. Namun menurut para saksi dan aktivis setempat, aksi unjuk rasa tersebut mendapat balasan tembakan dari tentara pemerintah yang berusaha membubarkan mereka.

Para aktivis HAM menyayangkan jatuhnya kembali korban jiwa akibat kekerasan di Suriah ini. Terlebih pada sehari sebelumnya, diketahui bahwa tentara pemerintah Suriah membombardir desa Treisma di Provinsi Hama dengan menggunakan helikopter, tank dan peluncur roket. Serangan ini dilaporkan menewaskan lebih dari 200 warga desa. Tentara pemerintah dengan dibantu milisi pro pemerintah membombardir kota Treimsa sejak Kamis (12/7) pagi hingga malam.

Terhadap laporan para aktivis tersebut, tentara Suriah membantah. Menurut mereka, pihaknya tidak menewaskan warga sipil, melainkan hanya para anggota teroris di Desa Treimsa di Provinsi Hama. “Pasukan bersenjata melakukan operasi khusus dan membunuh banyak teroris. Menargetkan kelompok teroris bersenjata dan tempat persembunyian para pemimpinnya,” ujar juru bicara Tentara Suriah yang enggan disebut namanya.

Sejak unjuk rasa antirezim Presiden Assad pecah di Suriah pada Maret tahun lalu, tercatat ada lebih dari 17 ribu orang yang tewas terbunuh akibat kekerasan oleh tentara pemerintah. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah mengingat aksi kekerasan masih terus terjadi di Suriah. (rzl/detik)