Denmark menganggap heboh masalah kartun yang melecehkan Nabi SAW sudah mereda. Perdana Menteri (PM) Denmark Anders Fogh Rasmussen mengatakan, “Perkembangan beberapa hari terakhir terkait sejumlah aksi dan pernyataan sudah mereda dan lebih tenang di berbagai tempat dunia Islam.”
Dengan mulai redanya respon dunia Islam maka ia mengatakan keyakinannya jika upaya menyelesaikan masalah itu lebih mudah. Namun, Rasmussen menolak mengikuti tuntutan kelompok oposisi dari Partai Sosialis Demokratik untuk melakukan pengusutan terhadap kartun ini, guna mencari akar solusi yang lebih pasti. Menurut Rasmussen, tuntutan kelompok oposisi itu adalah pernyataan internal partai, bukan terkait dengan perilaku pemerintah.
Rasmussen juga berjanji akan memberi pengamanan penuh untuk melindungi para kartunis Nabi SAW. Selain itu, dirinya mengatakan tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi dan tidak mungkin ditimpakan tanggung jawab kepada pemerintahnya. Alasannya, lagi-lagi Rasmussen mengatakan, “Kebebasan berpendapat di Denmark, tidak mungkin didiskusikan dan dirundingkan lagi.”
Pemerintah Denmark kini telah memerintahkan dubesnya di Indonesia untuk kembali bekerja setelah sekitar 10 hari diminta pulang ke negaranya. Tanggal 11 Februari lalu, Denmark menganggap kondisi Indonesia berbahaya akibat maraknya aksi demonstrasi kartun Rasulullah SAW. (na-str/aljzr)