Kementerian luar negeri Denmark sudah menyebarkan undangan pada sejumlah tokoh-tokoh Islam untuk hadir dalam pertemuan di Copenhagen, sebagai respon atas krisis yang disebabkan oleh kartun Nabi Muhammad Saw yang dimuat pertama kali pada bulan September 2005 di surat kabar Denmark, Jyllands-Posten.
Mengutip pernyataan kepala seksi Timur Tengan di kementerian luar negeri Denmark, Thomas Christensen, surat kabar Politiken menyebutkan, Sekretaris Jenderal Liga Arab Abdullah bin Abdulmohsen Alturki, adalah salah seorang tokoh yang diundang.
Juru bicara International Committee for the Support of Final Prophet (ICSFP) yang berbasis di Washington, Ali Jumaa, membenarkan bahwa organisasi mereka juga mendapat undangan dari kementerian luar negeri Denmark untuk hadir dalam pertemuan di Copenhagen.
Christensen mengungkapkan, pemerintah Denmark memilih untuk melakukan dialog konstruktif dengan dunia Islam lewat pertemuan tersebut. "Kami ingin mengekspresikan niat baik kami untuk melakukan dialog dengan dunia Islam. Banyak sekali pandangan yang salah tentang Denmark di negara-negara Muslim, oleh sebab itu sangat bermanfaat kalau kita berkumpul bersama," katanya.
Salah satu agenda utama yang akan dibicarakan dalam pertemuan di Copenhagen nanti adalah tentang aksi boikot produk-produk Denmark di sejumlah negara-negara Muslim.
Untuk pertama kalinya, sejak krisis kartun meletup pemerintahan Denmark berinisiatif untuk mengundang tokoh-tokoh Muslim untuk berdialog. Padahal, sejak mulai merebaknya protes kartun Nabi Muhammad Saw di Denmark, Perdan Menteri Fogh Rasmussen beberapa kali menolak delegasi negara-negara Muslim untuk berdialog dengan pemerintah Denmark.
Lanjutkan Boikot Produk Denmark
Kekhawatiran pemerintahan Denmark sehingga memutuskan untuk mengundang tokoh-tokoh Muslim ke negaranya, sangat beralasan. Pasalnya, pada Jumat (24/3) ulama-ulama Muslim terkemuka menyerukan agar boikot terhadap produk Denmark dilanjutkan sebagai bentuk protes terhadap negeri itu yang tidak tegas dalam kasus kartun Nabi Muhammad Saw.
"Denmark kalah di konferensi Islam.. boikot dilanjutkan," demikian judul editorial surat kabar Politiken, mengomentari rekomendasi dan resolusi hasil konferensi ‘Defending Prophet Muhammad ‘ di Manama, Bahrain yang berakhir Kamis (23/3). Harian itu menyebutkan, delegasi Muslim Denmark yang terdiri dari enam orang Imam gagal untuk mengakhiri boikot tersebut.
Politiken juga memuat pernyataan dari salah seorang delegasi Muslim Denmark, Imam Wahid Pedersen yang mengatakan bahwa aksi boikot tidak merugikan para pelaku pembuat kartun tapi merugikan warga Denmark tak berdosa yang beberapa di antaranya ikut memprotes publikasi kartun itu di Denmark. Ia menyerukan agar tekanan lebih diarahkan pada surat kabar Jyllands-Posten yang pertama kali mempublikasikan kartun-kartun itu. (ln/iol)