Hasil pemilu lokal di Turki Partai AKP masih menunjukkan dominasinya dengan perolehan suara 39.1%. Namun, pemilu lokal kali ini secara signifikan menunjukkan penurunan Partai AKP, yang dipimpin Erdogan, dibandingkan pemilu tahun 2007, di mana partai itu memperoleh dukungan suara sebesar 47%. Ini pencapaian yang sangat luar biasa.
Pemilu lokal ini yang berlansung di Turki, yang diikuti Partai AKP dan CHP sebagai oposisi, menampakkan mulai menunjukkan perubahan di kalangan pemilih di Turki. Meskipun, mayoritas rakyat Turki, di mana AKP masih mendapatkan dukungan suara 39.1% dari penduduk Turki, yang jumlahnya mencapai 72 juta jiwa. Turki merupakan kekuatan regional yang sangat strategis, memadukan antara Eropa dan Asia. Dengan AKP yang mendapatkan suara 39.1% itu, berarti rakyat memberikan mandat baru kepada Perdana Menteri Recep Erdogan untuk melanjutkan kebijakan yang akan melakukan pembaharuan kebijakan dibidang politik, ekonomi, serta pertahanan keamanan.
Ini kemenangan yang ketiga sejak pemilu di tahun 2002, di mana AKP memenangkan pemilu dengan suara 40%, dan puncaknya dalam pemilu berikutnya, partai itu memenangkan secara telak dengan mendapatkan suara sebesar 47 % di tahun 2007 yang lalu. Menurunnya suara yang diperoleh AKP dalam pemilu lokal kali ini, karena berbagai factor, yang belakangan ini mempunyai dampak negative bagi pemerintahanan Erdogan.
Diantaranya, konflik dengan kelompok Kurdistan (PKK), yang melibatkan militer Turki, dan terus berlangsung, menjadi factor negative. Konflik ini akibat semakin memburuknya situasi di Selatan wilayah itu, di mana sampai sekarang belum mendapatkan solusi politik, karena fihak Kurdistan juga menggunakan kekuatan militer untuk melakukan instabilitas di wilayah itu. Faktor kedua, karena krisis global yang melanda seluruh dunia, berdampak pula di Turki, anak-anak muda, yang jumlahnya cukup besar nampaknya membutuhkan pekerjaan, dan pertumbuhan ekonomi Turki, sekarang ini agak terganggu akibat krisis.
“Saya memilih AKP Partai, karena mereka yang terbaik saat ini, diantara partai—partai yang ada, terutama untuk memperbaiki ekonomi negeri ini. Saat pengangguran sangat tinggi, negeri kami memiliki jumlah anak muda yang banyak dan butuh pekerjaan dan pembangunan”, ujar Veysel Kaya, 27 tahun, yang membuka toko roti, di kota Diyarbakir.
Dalam sebuah wawancara hari Jum’at, Erdogan mengakui ‘kegagalannya’ untuk memenangkan partainya di dalam pemilu lokal, khususnya untuk mempertahankan kemenangan pemilu di tahun 2007, di mana AKP dapat maraih suara 47%. Inilah perkembangan baru di Turki. (m/wb)