Akibat Agresi Israel, Kondisi Kemanusiaan di Gaza Sama Buruknya dengan Libanon

Sejak pasukan Zionis ‘kembali’ ke Gaza, dalam satu bulan sekitar 140 orang warga Palestina tewas, kebanyakan warga sipil. Persediaan bahan makanan dan kebutuhan hidup lainnya juga makin menipis.

Sekitar 33 organisasi bantuan internasional untuk Palestina, termasuk dari PBB meminta agar dunia internasional tidak melupakan situasi di Jalur Gaza. Salah satu lembaga bantuan bahkan mengatakan bahwa masyarakat Gaza kini sedang diteror oleh kekejaman Israel.

Care International pada BBC mengatakan, negara-negara Barat telah gagal menekan Israel agar menahan diri dan perhatian mereka kini lebih terfokus ke Libanon.

Berdasarkan laporan PBB, Israel sudah menggunakan sekitar 150 bom yang dilontarkan setiap harinya ke wilayah Gaza yang kecil dengan alasan untuk menghentikan serangan roket pejuang Palestina.

Israel berdalih, pihaknya merasa perlu menjadikan pemukiman sipil sebagai target karena di sanalah basis-basis para pejuang Palestina.

Namun, lembaga-lembaga bantuan internasional mengatakan, tindakan Israel menargetkan wilayah-wilayah sipil menyebabkan 1,4 juta warga Gaza hidup dalam ketakutan. Beberapa hari dalam seminggu, suara pesawat-pesawat tempur Israel yang memekakkan telinga, menggetarkan wilayah Gaza, diikuti dengan serangan bom yang tiba-tiba.

Langkah Israel menyebarkan selebaran dan memberikan peringatan lewat telepon akan adanya serangan, menurut lembaga-lembaga bantuan internasional, makin membuat warga Gaza ketakutan karena tidak ada tempat bagi mereka untuk berlindung.

PBB kini menampung sekitar 1.000 warga Gaza di gedung-gedung sekolah. Lembaga-lembaga bantuan internasional meminta Israel untuk membuka akses bagi masuknya bantuan ke Gaza.

Setiap harinya, sekitar 150 truk melintasi perbatasan, membawa persediaan makanan dan kebutuhan lainnya. Menurut CARE Internasional, bantuan itu hanya cukup untuk mencegah warga Gaza dari kelaparan. Untuk menjamin kesediaan dan keamanan pangan, Israel harus memberi akses masuknya bantuan sampai 400 truk setiap hari.

Selain terancam kekurangan makanan, warga Gaza kini masih hidup tanpa penerangan listrik. Karena satu-satunya pembangkit listrik di kota itu dibom tentara Israel. Selain itu, kurangnya persediaan air bersih, dikhawatirkan akan mengancam kesehatan warga Gaza.

Hari Ini, Serangan Israel Tewaskan Tujuh Warga Palestina

Hari ini, Kamis (3/8) pasukan Israel kembali menyerbu Gaza, menewaskan tujuh warga Palestina, satu di antaranya anak kecil.

Pihak keamanan Palestina mengungkapkan, sekitar 50 tank dan buldozer masuk ke wilayah di dekat perbatasan Gaza-Mesir, Kamis dinihari, mengambil posisi di dekat bandara dan pemukiman penduduk.

Bersamaan dengan itu, pesawat-pesawat tempur menembakkan misil-misilnya pada empat kelompok pejuang Palestina dan menewaskan lima orang. Aparat keamanan dan petugas media menyatakan, 26 orang terluka dalam serangan udara itu, 10 di antaranya pejuang Palestina.

Lewat tengah hari, pasukan darat Israel menembakkan amunisi dari tank-tanknya ke arah sekumpulan warga, menewaskan seorang anak laki dan melukai tiga orang lainnya. (ln/aljz/bbc)