Akankah Pemerintah Komunis China Melarang Kembali Beribadah Puasa bagi Muslim Uighur di Tahun 2013?

MUSLIM UIGHURSMuslim Uighur di tahun 2013 berharap tidak ada lagi pembatasan atas ibadah puasa di Ramadhan tahun ini, kekhawatiran ini beralasan karena pemerintah Komunis China pada tahun 2012 telah melarang berpuasa bagi pejabat maupun pegawai sipil yang masih dinas, bahkan pensiunan pun serta pelajar untuk dilarang berpuasa di bulan romadhon, dengan alasan berpuasa merusak kesehatan.

Tahun lalu, para pegawai  Cina Muslim serta mahasiswa di bawah usia 18 di wilayah barat laut Xinjiang tidak diperbolehkan untuk berpuasa selama bulan suci Ramadhan, pada tahun 2012 yang lalu.

Dalam upaya untuk menekan ekstrimisme agama, tokoh Partai Komunis memposting panduan pemerintah yang membatasi kegiatan keagamaan Islam, termasuk berpuasa dan mengunjungi masjid, surat kabar berbasis di UEA, The National melaporkan.

Pemerintah pusat China juga telah meminta para pejabat di Daerah Otonomi Xinjiang Uighur untuk mencegah penduduk Muslim setempat untuk berpuasa, karena mempertimbangkan khususnya masalah kesehatan bila berpuasa.

Sejak tahun lalu, larangan itu telah menyebabkan kelompok hak asasi manusia di pengasingan  memperingatkan kekerasan baru bila larangan itu diterapkan. Masyarakat Uighur memperingatkan bahwa kebijakan tersebut akan memaksa “orang-orang Uighur untuk menolak (kekuasaan China) lebih jauh,” menurut The National.

“Dengan melarang puasa selama bulan Ramadhan, China menggunakan sanksi administratif untuk memaksa orang-orang Uighur untuk makan dalam upaya untuk membuka puasanya,” kata Dilshat Rexit, juru bicara kelompok Uighur , dalam sebuah pernyataan.

“Menjalankan Puasa dilarang untuk para kader Partai Komunis, termasuk pejabat sipil (termasuk mereka yang sudah pensiun) dan siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan Ramadhan.”

Dalam web pemerintah Xinjiang, Pemimpin partai Komunis sarankan untuk membawa “hadiah” makanan untuk para pemimpin desa setempat, untuk segera makan siang selama bulan Ramadhan,  juga ada pernyataan dari biro pendidikan Wensu county menasihati setiap sekolah untuk memastikan bahwa para siswa harus makan di siang hari dan jangan masuk ke masjid selama 30 hari bulan Ramadhan.

Ada sekitar sembilan juta orang Uighur, yang berbahasa Turki dan etnis minoritas mayoritas Muslim di wilayah Xinjiang, banyak dari mereka yang  menyalahkan para pemimpin China, menuduh mereka lakukan penindasan agama dan politik.

Pada bulan Juli 2009, Xinjiang merupakan tempat kekerasan bentrokan konflik etnis, ketika dua kelompok etnis bentrok, mengakibatkan sekitar 200 orang tewas. (Arby/Dz/Eramuslim)