Akankah Obama Terpilih Kembali Di Tahun 2014?

Di Universitas Chicago, ada sebuah jam besar yang konon mengingatkan orang akan hari kiamat. Jam itu lambat bergerak. Pada Januari 2007, jam itu bergerak dua menit lebih dekat ke arah pukul tengah malam, sebagai penanda akhir zaman versi mereka.

Saat ini, rakyat Amerika juga tengah menghitung mundur peluang presiden mereka yang sangat simpatik dalam kurun waktu kurang empat tahun ke depan. Beberapa waktu ke belakang, barangkali, beberapa menit setelah inagurasinya, orang percaya bahwa peluangnya untuk kembali menjadi presiden AS berikutnya setebal 99%. Pertama, karena ia adalah seorang pembicara kharismatik yang pernah dipunyai oleh Amerika. Kedua, ia mewarisi carut-marut ekonomi AS terbesar dalam dekade ini—atau dalam 70 tahun belakangan ini.

Tapi, setelah membaca rencana anggarannya, silakan rakyat Amerika untuk berdiri bagaimana Obama menyudutkan orang-orang kaya di negara ini. Ini masalah pajak yang memang dibuat mencekik leher kaum borjuis di tanah Paman Sam. Dari sini peluang Obama mundur menjadi 92%. Mengapa? Karena, 5% dari 95% orang Amerika merupakan orang kaya yang ditenggelamkan dalam perang pajak. Semakin banyak uang yang Anda miliki, semakin besar kekuasaan yang bisa Anda kendalikan—itu berlaku di manapun.

November tahun ini, kaum Republik tampaknya akan memenangkan sejumlah besar kursi di Senat dan Dewan. Demokrat mungkin masih akan tetap menjadi mayoritas, tapi tampaknya akan mulai kerepotan mendapat dukungan legislasi. Bukan rahasia lagi, kaum Republikan akan selalu berseberangan dengan Obama. Ketika ia memulai lagi kampanye, bekalnya hanya masalah tunjangan kesehatan belaka sebagai takingpoint. Di sini kans Obama mungkin akan berkurang lagi sebanyak 10%—menjadi 82%.

Mungkin masih terlalu dini untuk memprediksinya. Ada rentang politik yang masih lama, lebih dari dua tahun. Di pertengahan tahun 1982, ekonomi Amerika ambruk, dan Reagan kemudian mendapat dukungan, dan itu membuatnya kembali dipilih. Pertengahan 1990, ekonomi Amerika begitu kuat, dan George W. Bush Senior terlalu populer, namun ia menjadi pecundangnya Bill Clinton di tahun 1992.

Faktor terakhir yang akan sangat menentukan perjalanan Obama di Gedung Putih adalah siapa lagi jika bukan segelintirorang di balik tirai. Lebih dari setahun setelah kepimpinan Obama, Yahudi tampaknya gerah terhadap kebijakan Obama yang tidak cukup memberikan ruang bagi keuntungan mereka, walaupun jelas, tidak akan pernah ada presiden AS yang tidak memihak kepentingan Yahudi.

Faktor kecil inilah yang akan menjadi pengurang peluang Obama untuk kembali menduduki kursi presiden. Dengan presentasi dua tahun lebih tarik ulur kebijakan-kebijakan yang tak menguntungkan kedua belah pihak, maka akan ada jurang besar yang dihadapi Obama di tahun 2014. (sa/seekingalpha/yahooanswer)