Eramuslim – Mantan penyanyi terpopuler Lebanon yang diberitakan telah bertobat dan menjadi mujahidin Islam yang menjadi buronan pemerintahan Lebanon sehubungan dengan bentrokan mematikan dengan pihak syiah Hizbullah dan tentara Lebanon, dikabarkan akan menyerahkan diri kepada pihak berwenang setelah hampir dua tahun berada dalam persembunyian , pengacaranya mengatakan pada hari Senin.
Fadel Shaker dituduh bersama ulama Ahmad al-Assir terlibat dalam kekerasan di dekat kota Lebanon selatan Sidon pada bulan Juni 2013 yang menewaskan sedikitnya 18 tentara dan 11 Syiah Hizbullah.
“Fadel ingin menyerah dalam beberapa hari mendatang,” kata pengacara Shaker di Mei Khansa kepada AFP. Kedua pria ini dituduh “membunuh perwira militer dan menyerang lembaga-lembaga negara.”
Sebuah sumber pengadilan mengatakan bulan lalu bahwa seorang hakim militer telah merekomendasikan hukuman mati bagi kedua orang tersebut.
Lahir dengan nama Fadel Shmandur, memulai karirnya sebagai penyanyi dari lingkungan kamp pengungsi Palestina yang penuh sesak di Ain al-Helweh di Sidon, lokasi penampungan pengungsi yang terbesar di Lebanon.
Ia menjadi sangat populer di seluruh dunia Arab untuk lagu lagu cinta dan advokasi hak-hak Palestina.
Ketika pemberontakan Suriah meletus pada tahun 2011, Shaker mengejutkan para penggemarnya dengan bergabung dalam jajaran mujahidin pimpinan ulama Ahmad al Assir.
Ulama Al Assir menyatakan ketidaksetujuan atas dukungan Presiden Suriah Bashar al-Assad oleh milisi Syiah Lebanon Hizbullah, yang telah mengirimkan milisi Syiah melintasi perbatasan untuk mendukung pasukan rezim Assad.
Shaker pun terlihat hadir pada pertemuan-pertemuan yang dipimpin oleh ulama Al Assir.
“Allah memberi saya hadiah dan mengundang saya untuk bergabung dengan jihad … Ibu, jangan menangis untuk saya … Kematian tidaklah menakutkan , dan keinginan saya adalah untuk menjadi syuhada,” ujar Shaker dalam wawancara di televisi Lebanon pada tahun 2013.
Namun dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi LBC Lebanon pada akhir pekan lalu, Shaker muncul dengan jenggot dicukur dan kemeja berkerah .
Dia membantah mengambil bagian dalam bentrokan dan mengatakan ia ingin “kembali ke kehidupan yang biasa.”
“Dia telah meninggalkan jalan agama garis keras ,” kata pengacaranya.
Shaker bersembunyi di rumah yang baru saja dibeli di Ain al-Helweh, tempat kelahirannya, menurut saksi yang baru-baru ini bertemu dengannya.
Harian Al-Akhbar melaporkan bahwa akan ada kesepakatan dengan pasukan keamanan negara agar dapat hukumannya dikurangi untuk mantan penyanyi itu. (Arby/Dz)