Media AS terkenal paling jago memutarbalikkan fakta. Dalam kunjungan Presiden Iran Mahmud Ahmadinjed ke New York, AS dalam rangkan pertemuan Majelis Umum PBB, media massa di negeri itu menanyakan apakah Ahmadinejad sengaja ingin mengobarkan perang dengan AS. Padahal selama ini, Presiden AS George W. Bush lah yang kerap melontarkan pernyataan provokatif akan menyerang Iran.
Presiden Iran dalam wawancara dengan CBS di program acara ’60 Minutes’ menegaskan bahwa negaranya akan tida menginginkan perang terkait masalah nuklir Iran.
"Salah jika berpikir bahwa Iran dan AS sedang menuju ke peperangan. Siapa yang bilang begitu? Kenapa harus berperang?" tukas Ahmadinejad dalam wawancara yang ditayangkan Minggu (23/9).
Ia melanjutkan, "Anda harus menghargai, kami tidak butuh bom nuklir. Apa perlunya kami membuah bom. Rencana dan program nuklir kami sangat transparan. "
"Dalam hubungan politik sekarang ini, bom nuklir tidak ada manfaatnya. Jika bom nuklir itu bermanfaat, bom itu seharusnya bisa mencegah jatuhnya Uni Sovyet dan bisa memecahkan masalah AS di Irak, " tegas Ahmadinedjad.
Ia menyatakan sudah menanti-nanti kunjungan ke AS untuk menyuarakan suara Iran pada rakyat AS.
"AS adalah negara besar dan penting dengan jumlah penduduk 300 juta orang. Dalam sejumlah isu, di masa lalu rakyat AS dicegah untuk mendapatkan informasi yang benar dan jelas tentang perekmbangan dunia global, dan kini rakyat AS ingin mendengarkan pendapat-pendapat yang berbeda, " katanya.
Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad akan menyampaikan pidatonya di depan Majelis Umum PBB hari Selasa (25/9). Majelis Umum PBB, kata Ahmadinejad, merupakan "podium penting" untuk mengekspresikan pandangan-pandangan Iran tentang isu-isu regional dan global.
Aksi Protes
Kehadiran Ahmadinejad di New York diwarnai aksi protes sejumlah warga AS. Aksi protes diduga akan kembali terjadi ketika Presiden Iran itu menyampaikan pidatonya di hadapan Majelis Umum PBB dan dalam kunjungannya ke Columbia University yang dijadwalkan hari ini, Senin (24/9).
Hari Minggu kemarin, sekitar 40 pejabat pemerintah kota New York dan pemuka masyarakat sudah berkumpul di luar gedung Columbia University dengan membawa spanduk-spanduk yang mengecam Ahmadinejad.
"Tidak ada alasan untuk mengundang ‘orang gila’ ini, si Hitler kecil, " kata Dov Hikind, anggota legislatif kota New York dengan nada menghina.
"Undangan ini merupakan tamparan ke muka seluruh warga New York, khususnya para keluarga korban serangan 11 September, " tambah anggota Dewan Kota David Weprin.
Sementara itu, Presiden Columbia University Lee Bollinger mempertahankan keputusan universitas untuk mengundang Ahmadinejad. Ia mengatakan, sebagai komunitas yang didedikasikan untuk pembelajaran dan bagi kaum terpelajar, Columbia University tetap memegang komitmen untuk saling berdebat tentang berbagai ide.
Bollinger mengungkapkan, dia akan memanfaatkan kedatangan Ahmadinejad untuk meminta komentarnya tentang Holocaust, tentang seruan Ahmadinejad untuk menghancurkan Israel dan mengapa Teheran tetap melanjutkan program nuklirnya meski dunia internasional menentang. (ln/aljz)