Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad mengatakan, persatuan adalah rahasia sukses bagi negara-negara Islam. Ia mencontohkan kemenangan Hizbullah di Libanon dalam menghadapi imperialisme Barat dan kaum Zionis.
"Kemenangan di Libanon baru-baru ini dalam menghadapi imperialisme Barat dan Zionisme adalah kemenangan bagi kemanusiaan, karena harga diri manusia sudah diserang di sana," kata Ahmadinejad dalam pertemuan dengan juru bicara parlemen Libanon, Nabih Berri, Selasa (14/11).
Ia melanjutkan, "AS dan rejim Zionis bertekuk lutut menghadapi Libanon, pukulan pada kesempatan pertama membalas dendam bagi upaya penaklukan mereka secara luas."
Ahmadinejad menekankan pentingnya kelompok-kelompok berbeda di Libanon menjaga persatuan untuk mencegah musuh-musuh mencapai tujuannya.
"Dengan menjaga persatuan dan kewaspadaan, negara-negara Islam selayaknya mampu menggagalkan konspirasi-konspirasi yang bertujuan untuk memecah belah umat Islam," tandas Ahmadinejad.
Sementara itu Berri mengatakan, negara-negara Islam harus menghalau kebijakan-kebijakan musuh yang memecah belah dan Republik Islam Iran punya peran penting dalam hal ini. Para musuh Islam, kata Berri, menggunakan pengalaman mereka di masa lalu untuk menghancurkan kemenangan yang telah diraih dengan menyulut kembali konflik internal di Libanon.
Dalam pertemuan terpisah dengan juru bicara parlemen Suriah, Mahmud Al-Abrash, Ahmadinejad mengatakan, "Sebagai dua aliansi dan negara-negara pelopor, Iran dan Suriah harus menggagalkan konspirasi penerapan sistem hegemoni dengan mengedepankan keadilan dan spiritualitas di dunia."
"Dominansi AS di dunia, terutama di Timur Tengah, kini makin menyusut," kata Ahmadinejad.
Ia mengingatkan, sistem hegemoni berusaha untuk menghancurkan negara-negara yang bebas dan merdeka. Oleh sebab itu negara-negara bersangkutan harus menyadari hal itu dan tidak membiarkan kekuatan-kekuatan hegemoni itu mendominasi Timur Tengah dan menguras sumber daya alamnya.
Lebih lanjut Al-Abrash mengungkapkan, pembentukan Asian Inter-Parliamnentary Union bisa memainkan peranan yang berpengaruh dalam membantu negara-negara di Asia untuk bangkit.
"Iran dan Suriah bisa meningkatkan kondisi di Timur Tengah dan dunia Islam melalui kerjasama," tambah Al-Abrash.
Selain bertemu dengan juru bicara parlemen Libanon dan Suriah, Presiden Iran juga melakukan dua pertemuan terpisah dengan Ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) serta ketua komite sentral Fatah dan juru bicara parlemen Kuwait, Jasim Muhammad Al-Kharafi. (ln/tehrantimes)