Presiden Iran Ahmadinejad menyampaikan bahwa hingga kini negaranya belum perlu melakukan dialog dengan AS sejak terbentuknya pemerintahan Irak. Dalam konferensi pers di Teheran, Ahmadinejad yang kerap mengeluarkan pernyataan keras mengkritik AS dan Zionis Israel itu menyatakan, kemungkinan AS akan menerapkan embargo atas Teheran karena program nuklir yang tengah dijalankannya.
Ahmadinejad menolak permintaan PBB pada Iran yang menghendaki penghentian pengembangan uranium. Iran bahkan mengancam akan menarik diri dari perjanjian dunia internasional terkait penggunaan senjata nuklir, bila sejumlah negara tetap memaksanya untuk menghentikan tekhnologi nuklir negaranya.
Ahmadinejad juga mempertanyakan soal penderitaan yang dialami kaum Yahudi oleh pasukan Nazi Jerman yang konon terjadi dalam holocaust serta kaitannya dengan penderitaan bangsa Palestina hari ini.
“Kenapa 60 tahun setelah usainya perang dunia kedua, maka kini bangsa Jerman dan Palestina harus membayar harga perang yang tidak melibatkan generasi mereka dahulu?” ujar Ahmadinejad.
Dalam pandangannya, negara-negara Eropa bertanggung jawab atas berdirinya negara Israel di tanah Palestina yang kini disebut menjadi “penjara besar’ bagi warga Palestina. Ia lalu menyerukan,”Yahudi Israel hendaknya kembali ke Eropa tempat asal mereka.”
Ia melanjutkan, “Kami sampaikan bahwa Israel tidak akan pernah bisa diterima secara logika untuk terus berada di Palestina. Saya katakan sekali lagi, pintu penjara besar Israel harus dibuka, agar mereka bisa memilih apakah mereka akan kembali ke negara asalnya atau tidak. Kami yakin bahwa Yahudi juga sebagaimana manusia yang ingin hidup senang dan aman.” (na-str/bbc)