Bahrain ‘membredel’ surat kabar harian tertua di negara tersebut atas ‘pelanggaran kode etik negara’, kantor berita resmi Bahrian melaporkan pada Senin kemarin, satu hari setelah surat kabar tersebut mempublikasikan sebuah laporan yang menduga presiden Iran Mahmud Ahmadinejad adalah seorang Yahudi.
Surat kabar Akhbar Al-Khaleej atau Gulf News telah dibredel mulai minggu malam sampai batas yang tidak ditentukan, menurut pemberitahuan dari situs surat kabar tersebut.
Kantor berita resmi Bahrain tidak menjelaskan secara mendetail pelanggaran yang dilakukan oleh surat kabar tersebut sehingga ditutup secara mendadak.
Kantor berita AFP melaporkan bahwa staf di surat kabar tersebut menerbitkan artikel itu berdasarkan sebuah artikel pada hari ahad yang terbit di Iran yang menulis pernyataan seorang perempuan anggota dewan konsultatif Bahrain – Samira Rajab yang menyerang dan mengkritik keras rejim pemerintah Iran yang berkuasa sekarang sambil mengatakan bahwa dirinya mencurigai bahwa Ahmadinejad adalah seorang Yahudi.
"Republik Islam – Kemarahan Masyarakat," sebuah potongan opini yang ditulis oleh Rajab yang merupakan kritikan pedas terhadap peristiwa yang terjadi di Iran saat ini yang mengalami kerusuhan terburuk sejak revolusi tahun 1979 karena sengketa hasil Pemilu, dan di opini dia juga membahas perdebatan yang terjadi antara Ahmadinejad dan penantangnya Mehdi Karroubi.
Rajab menulis:"Dalam siaran langsung perdebatan antara Mehdi Karroubi dengan Ahmadinejad, Karroubi menyerang telak asal usul Ahmadinejad sambil mengatakan "Nama lengkap saya adalah Mehdi dan dan ditambah dengan Karroubi, jadi apa nama lengkap anda?"
Rajab terus menuliskan bahwa Ahmadinejad memberitahukan namanya namun gagal menjelaskan nama asli keluarganya, yang dikenal oleh semua orang Iran yang menjadi yahudi dan Karroubi mencoba untuk mendapatkan nama asli keluarganya."
Pertanyaan asal usul Ahmadinejad sebelumnya pernah ditanyakan sebelumnya oleh anak dari seorang Ayatullah konservatif – Mehdi Khazali yang mana dia menulis di situsnya bahwa presiden Ahmadinejad telah merubah nama keluarganya yang semula bernama Yahudi Saborjhian.
Surat kabar Guardian juga melaporkan bahwa keluarga Ahmadinejad merubah nama asli keluarga mereka atas bermotif campuran agama dan ekonomi.(fq/aby)