Ahmad Tumeh, PM Koalisi Oposisi Suriah : Hadang Al Nusra !

tumehBaru saja dipilih menjadi kepala pemerintahan sementara Suriah,  ia  berjanji pada hari Minggu untuk mengekang pengaruh militan al- Qaeda (Jabhah al Nusra) .

Dalam wawancara pertamanya sejak terpilih oleh Koalisi Nasional Suriah bentukan negara teluk dan barat di akhir pekan ini , dan mempersiapkan  kabinet dengan 13 – anggota menteri  ,  Ahmad Tumeh mengatakan kepada Reuters bahwa oposisi harus menghadapi al- Qaeda secara ideologis dengan menekankan bahwa demokrasi tidak bertentangan dengan Islam.

” Setelah  kehancuran dan pembunuhan oleh rezim , orang kini menderita karena perilaku militan ‘ , ” kata Tumeh . ” Orang-orang mengejar  kebebasan dan [ bukan ] penekanan yang lebih dalam. ”

Tumeh , mantan tahanan politik yang menganjurkan toleransi dalam karir politik yang panjang , adalah tokoh oposisi paling senior yang menyatakan berhadapan dengan  al- Qaeda secara publik.

Dia merasa menghadapi tugas berat untuk membangun pemerintah pusat di daerah yang dikuasai pejuang tersebut , di mana ratusan brigade tanpa perintah terpadu akan mengancam kekacauan dan kehadiran pejuang al-Qaeda  yang signifikan .

Langkah ini diprediksi  agar Tumeh dapat meningkatkan kredibilitas oposisi di mata  Washington dan Moskow untuk menyelesaikan konflik hampir 3  tahun perang sipil di  Suriah .

Ia mengkritik al- Qaeda , yang menolak paham demokrasi dan ingin mendirikan sebuah bentuk kekhalifahan Islam , konsep yang menjadi tabu di kalangan koalisi oposisi Suriah yang menginginkan paham demokrasi berbuat banyak pasca kekuasaan Assad.

Ibukota provinsi Suriah timur Raqqa telah berada di bawah kendali kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaeda awal tahun ini , bersama dengan beberapa kota di provinsi  Aleppo dan Idlib .

Ahmad Tumeh , usia 48 tahun , pernah menjabat sebagai sekretaris jenderal dari Deklarasi Damaskus , sekelompok tokoh oposisi  yang memimpin perlawanan damai terhadap Assad sebelum pemberontakan terjadi.

Dia dipenjara beberapa kali selama pemberontakan dan dipaksa untuk meninggalkan negara Suriah awal tahun ini .

Berlatar pendidikan  dokter gigi, Tumeh pernah dipenjarakan pada tahun 2007-2010 bersama dengan 11 anggota oposisi yang menuntut agar Assad memulai perubahan dengan membangun demokrasi di negara itu.

Tumeh mengatakan oposisi menghadapi ” tantangan ideologis ” karena kini banyak orang yang bergabung dengan Al – Qaeda untuk meninggalkan oposisi. Dia mengatakan banyak dari jajaran afiliasi al- Qaeda di Suriah tidak memiliki keterikatan dengan oposisi Suriah .

Langkah pertama yang diperlukan untuk menegaskan kewenangan pemerintah sementara ini adalah untuk mengambil alih kendali kota kota yang berbatasan  dengan Turki , yang sekarang dikuasai oleh kelompok mujahidin tersebut.

Tumeh terlihat sangat erat dengan kaum liberal dan Islam yang moderat menurut pihak barat , seperti Riad al – Turk , tokoh politik utama dalam Deklarasi Damaskus. (Arby/Dz)