Sumber-sumber keamanan Mesir menyebutkan bahwa seorang warga Mesir yang dipenjara atas tuduhan mata-mata untuk kepentingan Israel telah tewas di selnya, Ahad (1/7) kemarin.
Pada tahun 2002 lalu, agen Syarif Al-Failali resmi divonis 15 tahun kurungan atas tuduhan kegiatan mata-mata untuk Israel. Selain itu, pengadilan Mesir juga memvonis 25 tahun penjara seorang berkewarganegaraan Rusia asal Ukraina, yang diketahui sebagai orang yang merekrut Al-Failali saat di Eropa untuk jadi agen Israel.
Sementara sebuah sumber yang tak ingin diketahui identitasnya menyebutkan, sebab tewasnya agen Israel itu masih misterius.
Pada tahun 2001 Al-Failali sempat divonis bebas oleh pengadilan, namun kemudian Presiden Husni Mubarak yang juga sebagai hakim militer sesuai dengan undang-undang darurat Mesir menolak untuk menandatangani hasil keputusan bebas itu. Pengadilan pun kembali menggelar persidangan Al-Failali dan menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara.
Berdasarkan sumber-sumber berwenang di Mesir, Al-Failali merupakan pria Mesir berusia sekitar 40 tahunan. Tugas Al-Falali sendiri adalah menyuplai informasi-informasi militer, ekonomi dan pariwisata untuk intelejen Israel.
Selain kasua Al-Falali, pengadilan Mesir juga menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup terhadap pakar nuklir Mesir Muhammad Sayyid Shabir Ali, yang diketahui bekerja untuk Israel. Selain itu, Shabir juga diberhentikan dari Lembaga Atom Mesir dan denda sebesar 17 ribu dollar AS. Sementara orang yang merekrut pakar nuklir itu, seorang warga Irlandia dan Jepang, juga dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Seperti diketahui, pada tahun 1996 Mesir dihebohkan oleh kasus agen Israel keturunana Arab Azzam Azzam yang diketahui bekerja untuk kepentingan Israel. Azzam sendiri melakukan aksinya dengan mengirimkan surat-surat yang tertulis dengan tinta rahasia dari Mesir pada pakaian dalam wanita. Azzam membantah tuduhan Mesir itu. Tapi Mesir tetap mengganjar Azzam hukuman penjara seumur hidup.
Azzam kemudian dibebaskan setelah mendekam di balik sel selama 8 tahun, setelah ditukar dengan enam mahaiswa Mesir yang ditahan penjajah Israel.(ilyas/alrb)