Ketua Front Kesepakatan Irak Sunni, Adnan Dalimi, meminta dunia Arab dan Islam untuk turut campur tangan melindungi kaum sunni di Irak yang menjadi objek kekerasan kaum Syiah. Ia juga mengingatkan kekhawatiran meledaknya perang antar sekte di Irak, di mana kaum Sunni akan menderita sangat berat jika itu terjadi.
Dalam konferensi menggalang dukungan untuk Irak di Istambul Turki yang berlangsung hingga Kamis sore (14/12), Dalimi mengatakan, “Ini adalah perang sekte yang akan menghilangkan Baghdad dan Irak sekaligus. Siapapun yang punya pandangan selain itu, pandangannya keliru. Silahkan mereka menunggu apa yang akan terjadi di Baghdad dari rantai peledakan dan pembunuhan.” Dalimi melanjutkan, “Saudara-saudara kalian kaum Sunni di Irak, khususnya mereka yang tinggal di Baghdad diinjak-injak oleh kaum Syiah.”
Syaikh Haris Adh Dhari, Sekjen Organisasi Ulama Islam di Irak yang juga hadir dalam konferensi tersebut mengatakan, “Apa yang dikatakan oleh Dalimi bukan mengobarkan fitnah antara Sunni dan Syiah. Tapi ini merupakan efek fitnah politik yang di belakangnya dikendalikan oleh militer penjajah dan intelejen mereka, serta intelejen negara yang bersekongkol dengan mereka. Mereka ingin menyalakan bara perang saudara di Irak.”
Dalam konferensi tentang Irak ini, hadir sejumlah tokoh ilmiyah, politik, pakar, agamawan dari berbagai negara Arab dan Islam. Salah satu acaranya juga menampilkan gambar dan putaran video yang berisi kekerasan dan penderitaan kaum Sunni di Irak serta pembantaian yang terjadi.
Sementara itu Dr. Abdurrahman bin Umair Naimi, Sekjen Kampanye Internasional Melawan Penjajah sekaligus penyelenggara konferensi di Turki ini, mengatakan, “Konferensi ini antara lain menyampaikan penderitaan yang dialami kaum Sunni di Irak sejak pendudukan AS karena kaum Sunni adlah kaum yang lebih lemah dalam timbangan politik di Irak.” Tapi ia menegaskan bahwa acara ini diselenggarakan, jauh dari obsesi kepentingan politik tertentu apalagi untuk menyalakan kemarahan antar sekte. Tapi lebih pada menarik simpatik kaum Muslimin sunni kepada saudaranya di Irak. Selain itu, juga untuk sebagai jembatan informasi dan politik tentang kondisi Irak secara umum kepada public umat Islam. (na-str/iol)