Kelompok Syiah Mesir menyampaikan permintaannya kepada pemerintahan Mesir untuk menyetujui pembangunan tempat ibadah bagi mereka di sejumlah provinsi, hal tersebut berdasarkan dari amandemen konstitusi pasal 3 yang menyetujui penggantian kalimat “Kristen dan Yahudi” menjadi “Non-Muslim, sehingga pasal tersebut berbunyi “ bagi non-Muslim di perkenankan menjalankan “Syari’atnya” masing-masing yang berkenaan dengan status pribadi dan pemimpin spiritual mereka.”
Sumber Syi’ah mengatakan kepada surat kabar “Rakyat Mesir” bahwa ada harapan besar untuk diterimanya permohonan tersebut mengingat sistem saat ini menginginkan untuk mengayomi semua kekuasaan dan sekte yang ada di Mesir.
Sementara itu, Seorang tokoh Syi’ah Ahmad Rasim An-Nafis mengatakan telah ada kontak antara Kelompok Syi’ah dan pemimpin militer serta Keamanan tentang perizinan dan memberikan keamanan bagi Syi’ah untuk melaksanakan ritual-ritual mereka. Agar peristiwa di “Abu Muslim” bulan lalu tidak terulang lagi, dan untuk melindungi mereka dari serangan dari pihak manapun dan untuk menciptakan keadilan bagi semua masyarakat melalui kemudahan beraktivitas dan pendirian tempat ibadah dan lain-lain. Katanya. (hr/Im)