Ada Apa Antara Pentagon, FBI dan Syaikh Anwar Al-Awlaki ?

Jaringan media Fox News mempublikasikan sebuah dokumen negara yang mengungkap adanya pertemuan rahasia para pejabat tinggi Departemen Pertahanan AS dengan Syaikh Anwar Al-Awlaki, tokoh Islamis yang sekarang menjadi buronan pemerintah AS terkait terorisme.

Unit Khusus Fox News mengklaim mendapatkan dokumen tersebut lewat undang-undang kebebasan mendapatkan informasi (Freedom of Information Act), dan untuk pertama kalinya Fox News mempublikasikan dokumen "rahasia’ yang didapatnya di media online-nya.

Dari dokumen berupa surat elektronik (surel) itu diketahui bahwa sejumlah petinggi Departemen Pertahanan AS pernah melakukan pertemuan dengan Direktur Eksekutif Council on American-Islamic Relations (CAIR) Nihad Awad dan tokoh Islamis – Syaikh Anwar Al-Awlaki pada 5 Februari 2002. Pertemuan itu dilakukan sebagai upaya Departemen Pertahanan AS untuk merangkul tokoh-tokoh Muslim di AS.

Surel Dephan AS berisi pertemuan itu, dikirim ke lebih dari 70 nama dan kebanyakan dari nama-nama tersebut ditulis dengan singkatan demi menjaga kerahasiaan. Tapi ada nama-nama yang ditulis lengkap, yaitu nama sejumlah deputi dan mantan jajaran deputi penasehat umum di Dephan AS.

Beberapa deputi membalas email tersebut dan menyatakan tidak bisa hadir. Satu-satunya kalangan sipil yang diundang Dephan AS adalah Direktur Eksekutif CAIR Nihad Awad dan dalam balasan emailnya tertulis "Nihad Awad, Presiden Council on American-Islamic Relations juga berminat untuk hadir" dalam pertemuan yang berlangsung di ruang eksklusif di gedung Pentagon.

Dalam surel berbeda menunjukkan bahwa Syaikh Anwar Al-Awlaki saat diundang ke Pentagon tahun 2002 itu, sedang menyelesaikan gelar PhD bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia di Universitas George Washington. FBI pernah menginterogasinya sebanyak empat kali dalam delapan hari pertama pascaserangan 11 September, karena dituduh pernah melakukan kontak dengan para pembajak pesawat dan tragedi itu.

Fox News juga menyebutkan bahwa beberapa hari setelah acara pertemuan itu di Pentagon, Al-Awlaki meninggalkan negara AS selama hampir delapan bulan dan secara misterius kembali lagi ke AS. Saat tiba di Bandara Internasional John F. Kennedy, petugas bea cukai memeriksa dan menangkap Syaik Al-Awlaki berdasarkan sebuah surat perintah penangkapan, tapi kemudian atas perintah FBI, Awlaki dibebaskan.

Anggota Kongres dari Partai Republik Frank Wolfe bahkan pernah menulis surat pada FBI dan Departemen Kehakiman yang isinya meminta informasi tentang kepulangan Awlaki yang misterius ke AS dan hubungannya dengan FBI. Tapi Wolfe mengatakan tidak pernah mendapat jawaban yang memuaskan atas permintaannya itu.

Saat ini, Syaikh Anwar Al-Awlaki, warga negara AS keturunan Yaman yang sempat aktif berdakwah di AS menjadi buronan pemerintah Negara Paman Sam, terkait dugaan atas dirinya yang terkait dengan terorisme. Al-Awlaki kembali ke Yaman setelah pemerintah AS menyatakan akan menangkap Awlaki hidup atau mati.

Syaikh Anwar Al-Awlaki adalah ilmuwan dan ulama terkemuka Yaman, yang pernah bermukim di AS, merupakan tokoh yang paling keras kritikannya terhadap pemerintah AS, terkait kebijakannya yang sangat biadab atas dunia Islam, seperti invasi yang dilakukannya atas Afghanistan dan Irak serta Palestina. (ln/FN)