Hamas mengecam retorika rezim Zionis Israel yang selalu melontarkan ancaman perang terhadap wilayah Jalur Ghaza. Hamas menegaskan, jika rezim ilegal itu benar-benar melakukan agresi ke Jalur Ghaza, pejuang-pejuang Hamas siap menghadapinya.
Penegasan itu disampaikan Juru Bicara Hamas Sami Abu Zuhri, Selasa (5/8). Menurutnya, retorika perang yang senantiasa diungkap negara ilegal Israel, merupakan bukti bahwa rezim Zionis itu memang sengaja ingin melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas, yang dimediasi Mesir beberapa waktu lalu.
Abu Zuhri menyebut ancaman-ancaman Israel terhada Hamas adalah ancaman yang "absurd" dan menegaskan bahwa Gerakan Hamas siap untuk "mempertimbangkan semua opsi."
"Ancaman-ancaman mereka (Israel) merefleksikan kebingungan pasukan penjajah Israel dalam menghadapi Hamas. Mereka harus tahu bahwa mereka akan membayar mahal jika mereka berani melakukan kebodohan, " tukas Abu Zuhri.
Sikap tegas Hamas itu terkait dengan pernyataan Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak yang provokatif hari Senin kemarin, saat berbicara di pertemuan Partai Buruh di Al-Quds. Barak mengatakan, "Mereka yang merindukan operasi-operasi militer di Ghaza, jangan khawatir. Mereka (pasukan Israel) akan datang…" (ln/presstv)