eramuslim.com – Penjajah Israel telah gagal mencapai semua tujuannya sejak melancarkan perangnya di Jalur Gaza, juru bicara Brigade Al Qassam, Abu Ubaidah, mengatakan dalam sebuah pidato yang menandai hari ke-200 perang pada tanggal 23 April.
“200 hari dan perlawanan kami di Gaza sekuat gunung-gunung Palestina,” kata juru bicara sayap bersenjata Hamas tersebut.
“Pasukan penjajah berusaha meyakinkan dunia bahwa mereka telah menghabisi semua faksi perlawanan, dan ini adalah kebohongan besar… Musuh tidak mampu, dalam 200 hari ini, untuk mencapai apa pun selain pembantaian massal, penghancuran, dan pembunuhan. Musuh masih terjebak di pasir Gaza, dan apa yang akan mereka tuai hanyalah kemarahan, balas dendam, dan aib,” tambahnya.
Dalam sebuah pesan yang ditujukan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Abu Ubaidah mengatakan, “Kematian Anda, akhir dari pendudukan Anda, dan kejatuhan Anda adalah takdir Anda, dan tangisan Anda di depan dunia tidak akan membantu mengubah citra Anda.”
Sayap militer Hamas, Brigade Izzudin Al Qassam, dan beberapa faksi perlawanan lainnya, termasuk Brigade Syuhada Al Aqsa dan Brigade Quds dari gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), masih bertahan di seluruh Jalur Gaza dan terlibat dalam operasi melawan pasukan Israel dan persenjataan canggih mereka.
Meskipun demikian, entitas Zionis Israel mengklaim bahwa Rafah di bagian selatan adalah benteng terakhir Hamas – dan merencanakan serangan penghabisan ke kota yang dipenuhi warga Palestina yang mengungsi.
Dalam pidatonya, Abu Ubaidah memuji aksi yang dilancarkan untuk mendukung perlawanan di Gaza pada awal perang di bulan Oktober.
“Kami menghargai setiap upaya militer dan rakyat untuk membanjiri Al-Aqsa, terutama front pertempuran di Lebanon, Yaman, dan Irak.”
Juru bicara tersebut juga memuji faksi-faksi perlawanan di Tepi Barat yang diduduki, serta Operasi Janji Sejati Iran, yang melihat ratusan pesawat tak berawak dan rudal menargetkan Israel pada tanggal 14 April sebagai tanggapan atas serangan Israel terhadap konsulat Teheran di Damaskus pada awal bulan ini.
“Tanggapan Iran, dalam ukuran dan sifatnya, menetapkan aturan baru dan mengacaukan perhitungan musuh.”
Abu Ubaidah menegaskan bahwa “perlawanan akan terus berlanjut selama agresi penjajah atau kehadirannya terus berlanjut di setiap jengkal tanah kami.”
“Kami tidak akan melepaskan hak-hak dasar rakyat kami, terutama penarikan mundur, pencabutan pengepungan, dan kembalinya para pengungsi ke rumah-rumah mereka. Perlawanan akan tetap setia pada pengorbanan rakyat kami, dan kami membawa rasa sakit dan harapan mereka.” (sumber: Hidayatullah)