Juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), mengatakan, keteguhan para pejuang pembebasan Palestina dan Masjid Al-Aqsha telah mencapai banyak keberhasilan melawan penjajah ‘Israel’ selama agresi hari ke-66.
Dalam pidatonya terbaru ia mengabarkan, para pejuang pembebasan Palestina telah menghancurkan 180 kendaraan militer penjajah ‘Israel’, dan membunuh penumpangnya selama 10 hari terakhir.
“Pejuang kami terus menghadapi pasukan penjajah dan menimbulkan kerugian pada mereka,” dan menambahkan bahwa mereka “membunuh sejumlah besar tentara penjajah,” ujarnya dalam sebuah rekaman pidato dikutip Roya News, Jordania hari Ahad (10/12/2023) malam.
Dia menambahkan ‘para penjahat’ ‘Israel’ ini merasa terhina dan tercela, kata Abu Ubaidah, menambahkan ratusan kendaraan militer itu sebagian besar hancur total atau hancur sebagian.
Ia mengatakan, aksi heroic para pejuang Palestina ini diperuntuhkan kepada warga Palestina tidak bersalah yang manjadi sasaran keji penjajah. “Penjajah Nazi melanjutkan agresi biadabnya terhadap rakyat kami dan berupaya membalas dendam terhadap warga sipil,” katanya lagi.
Dia menekankan bahwa satu-satunya hal yang dicapai pasukan penjajah (IDF) di Jalur Gaza adalah kehancuran. “IDF telah gagal di medan perang dan akan terus gagal selama agresinya terus berlanjut dan kekecewaannya meningkat,” katanya.
“Gencatan senjata menunjukkan kredibilitas kami, dan tidak ada tawanan yang akan dibebaskan kecuali berdasarkan persyaratan kami,” katanya.
Abu Ubaidah mengancam ‘Israel’ akan memberi kejutan lebih besar jika Zionis terus melawan. “Apa yang akan terjadi lebih besar lagi,” kata Abu Ubaidah.
“Ribuan pejuang kami masih menunggu giliran dalam pertempuran,” ujarnya.
Abu Ubaidah juga menekankan kepada penjajah, sampai hari ini para pejuang Palestina, termasuk Brigade Izzuddin Al-Qassam dalam keadaan baik-baik saja, tidak sebaimana gembar-gembor dan propaganda Zionis dan media pendukungnya.
Abu Ubaida menekankan akan memberi pelajaran lebih menyakitkan kepada “musuh Nazi-Zionis” yang dinilai terus melakukan agresi biadab terhadap rakyat Palestina, dengan sasaran balas dendam buta terhadap warga sipil, terutama perempuan dan anak-anak.
Ia mengatakan, para mujahidin Al-Qassam masih terus mampu menghadapi pasukan musuh, yang kini ditempatkan di daerah sebelum atau sesudah gencatan senjata selama sepuluh hari terakhir agresi. Pidato pria yang selalu menutupi wajahnya ini muncul setelah absen selama 17 hari. (sumber: hidayatullah)