Mohammed Abu Samra, Sekretaris Jenderal “Partai Islam”, lengan politik dari organisasi Jihad di Mesir, mengecam penangkapan para pemimpin Islam baru-baru ini termasuk Maulana Ahmed pemimpin dari front Salafi dengan alasan ikut berpartisipasi dalam menyerukan revolusi Islam di Mesir.
Kata Abu Samra dalam sebuah pernyataan kepada “Islam memo” pada Senin malam: seruan tersebut membuat gusar para pihak keamanan di Mesir, karena itu wajar mereka kemudian menangkap orang-orang yang menyerukan hal itu, mereka menangkap orang-orang tanpa alasan yang jelas, apalagi mereka yang menyerukan revolusi, katanya .
Sekretaris Jenderal partai Islam tersebut mengungkapkan bahwa setelah dijegal secara politik dan keamanan di Mesir tak ada jalan lagi menuju asal dakwah Islam, ia menekankan bahwa Mesir tidak perlu menyerukan untuk Revolusi Islam, di mana hal itu telah mendapat tanggapan pada beberapa waktu lalu, terutama setelah “Ikhwan” gagal dalam menjalankan negara , dan akhirnya di kudeta seperti yang dijelaskan.
Abu Samra mengatakan: Sejak satu setengah tahun yang lalu gerakan Islami telah membuat kemajuan yang sangat berharga,tapi mengapa tidak diserukan revolusi Islam?
Front Salafi di Mesir dan gerakan islam lainnya telah menyerukan untuk apa yang mereka sebut sebagai “revolusi Islam di Mesir,” pada dua puluh delapan bulan November, dan ini adalah yang pertama kalinya seruan untuk revolusi Islam setelah penggulingan Presiden Mesir Mohamed Morsi. (hr/im)