Ini sedikit gambaran tentang sulitnya posisi kaum Islamis di hadapan arus kekuatan sekuler ekstrim di Turki yang dijaga mati oleh pasukan Turki. Baru-baru ini, Komandan Staf Angkatan Darat Turki, mengumumkan bahwa Presiden Turki Abdullah Gul telah memberhentikan tujuh orang tentara Turki, karena dituding berafiliasi pada pemikiran Islam. Yang aneh, Gul adalah Presiden Turki dukungan Partai Keadilan dan Pembangunan yang mempunyai akar pemikiran Islam.
Tentara Turki dalam keterangannya (30/11) menyebutkan “Dewan Tinggi Militer Turki degan suara mayoritas telah memberhentikan tujuh orang anggota yang memiliki orientasi dan perilaku terbelakang (maksudnya: keIslaman). ” Keputusan ini dikeluarkan setelah pertemuan dua hari berturut-turut Dewan Tinggi Militer Turki yang dipimpin Recep Thaeb Erdogan. Keputusan itu lalu dipertegas oleh Gul dalam posisinya sebagai Komando Pasukan Turki.
Hampir setiap tahun, tentara Turki memecat sejumlah anggotanya akibat orientasi pemikiran Islam. Langkah ini yang sebenarnya pernah ditolak Gul saat ia menjabat singkat sebagai Perdana Menteri Turki di akhir tahun 2002.
Namun demikian menurut pengamat politik Turki, keputusan Gul itu hanyalah sebuah “keputusan politik”, yang motifnya adalah untuk mengurangi potensi konflik antar tentara dan kekuatan sekuler Turki menghadapi arus pemikiran Islam yang ada pada partai AKP. Terlebih saat ini, Gul baru saja menjabat posisi penting di Turki sehingga ia menghindari berbagai kemungkinan konflik yang mungkin terjadi di awal pemerintahannya.
Ibrahim Aqbab, salah satu pengamat mengatakan, “Kesepakatan itu karena Gul ingin meniadakan benturan dini dengan institusi militer Turki yang selama ini memposisikan diri sebagai pembela tradisi sekuler di Turki. ”
Ia mengambahkan, “Gul juga tidak bisa keluar dari kebiasaan para penguasa republik Turki sebelumnya begitu saja, yang memang menyepakati keputusan serupa setiap tahun. Intinya, Gul ingin menghindari semua hal yang kian menguatkan anggapan terkait back ground pemikiran Islamnya, dari arus kekuatan sekuler di Turki. ” Dengan kata lain, Gul ingin membuat orang-orang sekuler ekstrim, yang ada di jajaran pasukan Turki, menjadi ragu menganggap bahwa AKP ingin menggantikan negara sekuler Turki menjadi negara agama. (na-str/iol)