Seorang anak berumur 11 tahun yang bernama Abdullah menjadi Mujahidin termuda di dunia setelah dia ditangkap dengan pakaian yang berisi bom.
Anak yang aslinya berasal dari Peshawar Pakistan menjadi tersangka ‘teror’ termuda di Afghanistan. Dia sekarang ditahan di penjara keamanan negara, yang dioperasikan oleh badan intelejen Kabul.
Dikatakan, dia sudah memilih senapan Kalashnikov sebagai senjata yang dia pegang, karena dia merasa pelatuk pistol terlalu sulit untuk ditarik. Abdullah sendiri adalah seorang anak yatim dan suaranya pun belum pecah seperti orang yang sudah akil baligh.
Abdullah telah mempelajari tentang perang suci atau Jihad di sekolah agama, dimana dia mempelajari Al-Quran pada waktu pagi hari dan berlatih menggunakan senjata pada sore hari. Semangat Jihadnya tumbuh ketika dia mendengar tentara asing telah membunuh anak-anak dan wanita di negara-negara Muslim.
Dia pergi ke Afghanistan dengan sepupunya, sewaktu sepupunya mengunjunginya di sekolah dan kemudian mengajaknya untuk ber’tamasya’.
Dia berjalan melewati gunung-gunung untuk masuk ke Afghanistan dengan sekelompok orang dewasa dan dia diberi jaket yang ukurannya terlalu besar untuk ukuran anak seumurnya.
Ketika dia ditangkap, ditemukan di jaket yang ia kenakan sebuah paket bom.
Abdullah telah dikonfirmasikan sebagai tahanan Afghanistan termuda dan dia juga menjadi Mujahidin termuda yang tertangkap.
Sewaktu di wawancara oleh ITV sebuah saluran berita internasioanl di penjara, editor dari ITV menanyakan kepadanya bagaimana perasaan dirinya menjadi pelaku aksi bom syahid, "Dia mengatakan bahwa dia tahu tubuhnya akan hancur. Tapi dia juga tahu perbedaan antara bunuh diri yang dilarang Tuhan dengan aksi bom syahid, meledakkan diri sendiri untuk membunuh orang kafir yang akan membunuh keluarga anda."
"Setelah itu anda akan langsung naik ke surga, dengan mendapatkan 70 bidadari, kata Abdullah. ‘Saya menduga dia tidak terlalu peduli dengan yang namanya bidadari. Tetapi ketika saya bertanya apa yang akan dia lakukan ketika dia besar nanti, ia berkata;"Ketika saya besar nanti saya akan membunuh orang kafir yang akan menghancurkan rumah dan membunuh keluarga kami."(fq/telegraph)