Abdul Hakeem Belhaj merupakan salah satu tokoh yang terpenting dalam revolusi yang menggulingkan Presiden Libya Kolonel Muammar Gadhafi. Hakeem Belhaj, seorang komandan perang yang tangguh, yang memporakporandakan pasukan yang loyal kepada Gaddafi. Para analis Barat sangat prihatin dengan peran penting, mengingat masa lalunya, yang pekat dengan jihad di Afghanistan.
Hakeem Belhaj adalah bagian dari sekelompok pejuang Libya yang berjuang yang bersama dengan kekuatan lainnya di Afghanistan dalam mengusir penjajah Unie Soviet di Afghanistan. Inilah yang menyebabkan kekawatiran dikalangan ahli strategi militer Barat, yang melihat betapa peran Hakeem Belhaj, yang berhasil meruntuhkan kekuasaan Gaddafi.
Abdul Hakeem Belhaj, salah satu komandan yang paling efektif di antara kekuatan-kekuatan anti-Gadhafi di Libya. Hakeem Belhaj telah banyak terlibat dalam pertempuran di usia yang mencapai 45 tahun. Ia merupakan seorang pejuang yang amat tangguh, ketika harus berperang menghadapi kecanggihan Soviet di Afghanistan. Tetapi, Belhaj berhasil meruntuhkan supremasi Soviet, sampai raksasa itu terdepak dari Afghanistan.
Belhaj, seroang laki-laki yang bertubuh tegap, berjanggut gelap, mata yang tajam, dan ia berjuang melawan pendudukan Soviet di Afghanistan – dan bersama dengan para pejuang Afghanistan lainnya, dan terakhir bersama dengan Taliban.
Sekarang Belhaj adalah komandan dari pasukan anti-Gadhafi di Tripoli, dan menyatakan kesetiaannya kepada Dewan Transisi Nasional. Tokoh yang nampaka pendiam itu, sangat serius menghadapi situasi keamanan di ibukota Tripoli. Dia pula yang berhasil menjebol benteng pertahanan di Bab Azizizyah, yang menjadi pusat pertahanan terakhir dari Kolonel Muammar Gaddafi.
Tapi tidak banyak mengetahui sejarah hidup Belhaj. Sebagai seorang pemuda yang lahir di akhir 1980-an, ia adalah salah satu dari sejumlah jihadis, yang sekarang mempunyai peran yang sentral dalam memerangi pasukan Kolonel Muammar Gaddafi. Belhaj pergi dari bersama dengan pejuang Islam lainnya, pergi berperang di Afghanistan mengusir Soviet. kemampuan dan kekuatan militernya segera membuatnya menjadi komandan di antara sesama pejuang. Setelah jatuhnya Taliban, Belhaj meninggalkan Afghanistan dan ditangkap di Malaysia pada tahun 2004. Setelah mengalami beberapa kali interogasi oleh CIA, ia dikirim kembali ke Libya dan dipenjara.
Belhaj dibebaskan dari penjara terkenal di Abu Salim tahun lalu. Dia dan puluhan orang lain pejuang LIFG dinegosiasikan dengan rezim Gadhafi untuk kebebasan mereka – sebagai imbalan untuk mengecam al Qaeda dan kelompok jihadis di Libya. Negosiasi itu dipimpin oleh mantan anggota LIFG di pengasingan, Noman Benotman, dan Saif al Islam Gadhafi, salah seorang putra pemimpin Libya. Sekarang Belhaj memburu Saif al Islam, yang menjadi musuhnya.
Rezim Gadhafi memenjarakan ratusan Islamis, di antaranya pejuang dari LIFG yang telah melancarkan pemberontakan singkat pada 1990-an. Banyak yang dibantai selama pemberontakan penjara pada tahun 1996.
Belhaj menyatakan harapan bahwa kekerasan di Libya akan segera berakhir. Kami berharap bahwa tidak akan terjadi tanpa pertumpahan darah lagi atau perusakan milik umum," katanya. "Kami menyerukan penyerahan mereka yang terus mendukung rezim."
Itu sebabnya, katanya, NTC telah memperpanjang tenggat waktu untuk Gadhafi pasukan di Sirte untuk meletakkan senjata mereka. Belhaj juga mengatakan ia telah berbicara dengan salah satu putra Gadhafi itu, Saadi, yang telah menyerukan diakhirinya pertempuran.
"Saya mengatakan kepadanya bahwa kami akan menjamin keselamatan dan tidak ada yang akan membahayakan dia," kata Belhaj, tetapi menambahkan: "Tetapi kami akan m menegakkan hukum kami", ujarnya. (mh/tm)