Presiden Palestina Mahmud Abbas menyatakan bahwa pihaknya tidak kaan pernah membuka dialog dalam bentuk apa pun dengan HAMAS, sampai kelompok pimpinan Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyah tersebut menyerahkan Jalur Gaza kepada dirinya. Demikian dikatakan Abbas yang memang dikenal oleh rakyat Palestina sebagai komprador Zionis-Israel, Sabtu (26/1).
Abbas kembali menyatakan sikapnya itu saat berbicara membuka konferensi Ramallah di pusat West Bank dengan tema “Yerusalem Kami”.
"HAMAS harus berkomitmen untuk tunduk pada syarat-syarat yang diajukan oleh kami. Tidak ada syarat apa pun dari HAMAS tentang penawaran yang kami ajukan. Terima atau tidak sama sekali!” tegas Abbas.
HAMAS sendiri berulang-ulang menyatakan tidak bisa menerima sebagian persyaratan yang diajukan Abbas terutama point-point mengenai pengakuan Zionis-Israel sebagai sebuah negara, karena dalam kacamata HAMAS yang didukung oleh rakyat Palestina, Zionis-Israel merupakan kaum penjajah bangsa Palestina yang harus diusir agar angkat kaki dari Tanah palestina, bukan malah mengakuinya sebagai sekutu seperti halnya Abbas.
Namun Abbas sendiri bersikeras agar Israel diakui sebuah negara dan, sama seperti sikap Amerika Serikat, maka Tanah Palestina harus dibagi dua antara rakyat Palestina dengan kaum Zionis-Yahudi. (rz)